Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Cimahi Minta KCIC Bertanggung Jawab Atas Dampak Kebakaran Pipa Pertamina

Kompas.com - 24/10/2019, 17:57 WIB
Agie Permadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Cimahi, Ajay M Priatna meminta Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) untuk bertangung jawab atas dampak peristiwa kebakaran pipa Pertamina yang terjadi ditengah pengerjaan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Cimahi.

“Saya sudah menyayangkan karena memang ternyata komunikasi ini tidak begitu baik padahal sudah dikasih tahu ada utilitas (pipa Pertamina) di sini (wilayah proyek KCJB di Cimahi) tapi akhirnya begini (kebakaran)," kata Ajay, di lokasi kejadian, Kamis (24/10/2019).

Ajay mengaku, sudah menghubungi Direktur PT KCIC dan berencana akan menggelar pertemuan antar-keduanya minggu depan.

Baca juga: Puslabfor Ambil Sampel di Lokasi Kebakaran Pipa Pertamina Cimahi

 

Adapun pertemuan nanti akan membahas beberapa persoalan termasuk ganti rugi warga yang saat ini masih dalam pendataan.

"Pastinya begitu (minta pertanggung jawaban), saya sudah telepon direkturnya mungkin hari Senin besok kami bertemu," kata dia.

Meski begitu, Ajay mendukung proyek nasional yang melintasi wilayahnya itu, namun bukan berarti pihak perusahaan dalam hal ini KCIC mengindahkan keselamatan kerja dan bertindak tanpa adanya koordinasi.

"Tetap harus ada koordinasi dengan semuanya. Ini sudah diberitahu oleh pihak Pertamina bahwa ada utilitas yang cukup membahayakan, itu yang kami sayangkan (buruknya komunikasi), bukan pembangunannya. Jangan semau-maunya," ucap dia.

Ajay pun telah bertanya kepada pihak Pertamina, bahwa pipa Pertamina di wilayah jalur proyek KCJB di Cimahi ini sudah mau dipindahkan namun sebelum dipindahkan insiden kebakaran sudah terjadi.

Keluhan lainnya, menurut Ajay, pihak perusahaan cenderung tertutup dalam memberikan akses informasi kepada pemerintah daerah, seperti halnya berkaitan dengan pembauran data pegawai.

"Mereka (para pekerja) mungkin (berstatus) legal ya karena kami kan mendata dari Disnaker. Cuma yang jadi korban (meninggal warga negara asing) saya tidak tahu apakah sudah terdaftar yang dilaporkan atau tidak. Susahnya sisi lain (PT KCIC) agak tertutup juga dalam hal komunikasi bahasa dan melaporkan yang bekerja, karena setiap saat mungkin kan ada perubahan atau mungkin penambahan. Mungkin karena dituntut target (pekerjaan) atau apa, (PT KCIC) suka sedikit tidak mengindahkanlah,” kata Ajay.

Baca juga: Kebakaran Pipa Pertamina di Cimahi, Sawah Tercemar Minyak, Warga Minta Ganti Rugi

Dalam hal ini, lanjut dia, Pemerintah Kota Cimahi menajdi fasilitator antara PT KCIC dan warga terdampak.

"Tentunya masyarakat kami tak boleh terdampak rugi materialnya. Ini kami dukung proyek nasional, tapi bukan berarti dianggap tidak ada pemerintah lokal ini. Itu yang mereka harus tahu. Mereka bekerja di negara yang sudah ada aturannya,” ujar dia.

Diberitakan sebelumnya, kebakaran besar terjadi pada pipa penyalur BBM jenis pertamina Dex di KM 130, Kampung Mancong Kelurahan Melong, Cimahi Selatan, Jawa Barat.

Pipa tersebut diduga bocor disebabkan adanya pengerjaan kontruksi di Jalur Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).

Api pun berkobar dan menimbulkan asap hitam pekat yang membumbung tinggi. Setelah berjibaku kurang lebih 4,5 jam kebakaran akhirnya berhasil dipadamkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com