Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Hari Dilanda Puting Beliung, Warga Mamasa Panik dan Stres, Tak Ada Posko Pengungsian

Kompas.com - 25/10/2019, 11:35 WIB
Junaedi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MAMASA, KOMPAS.com - Puting beliung melanda Desa Lisuan Ada, Kecamatan Sesenapadang, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) sejak tiga hari terakhir hingga Kamis (24/10/2019). 

Tercatat belasan rumah, rumah adat, hingga kantor kepala desa porak poranda akibat puting beliung yang terus melanda wilayah desa ini. 

Warga desa selalu lari pontang-panting saat kejadian, lantaran hingga kini tidak ada posko pengungsian yang dibangun pemerintah daerah setempat.  

 Salah satu warga bernama Daniel P mengatakan, warga setempat mengalami trauma akibat bencana puting beliung yang terus menerus terjadi. 

Baca juga: Mamasa Diterjang Puting Beliung

Menurut dia, angin puting beliung selalu terjadi sejak sore dan berhenti saat subuh atau dini hari. 

Umumnya rumah warga mengalami kerusakan atau patah terjadi pada bagian rangka atap, dinding dan tiang penyangga bangunan.

“Karena panik warga berlarian saat rumahnya digoyang-goyang angin puting beliung,” kata  Daniel P. 

Warga berlarian karena takut terkena reruntuhan bangunan rumahnya sendiri. 

Baca juga: Angin Puting Beliung Terjang 3 Desa di Boyolali, Anak-anak Takut Pergi Sekolah

Sementara warga lain bernama Datu mengatakan, saat kejadian puting beliung dia baru tertidur pulas di rumahnya. 

Dia terbangun lantaran rumahnya bergoyang-goyang karena diterpa puting beliung. Tak lama kemudian, rangka dan atap rumahnya berterbangan. 

“Saya sempat lari keluar rumah, tapi setelah anginnya reda saya kembali lagi karena tak ada tempat mengungsi, lagi pula saya hanya sendiri di rumah,” kata Datu. 

Tak ada posko pengungsian

Sebagian warga yang rumahnya jadi korban bencana puting beliung memilih tetap bertahan tinggal di rumanya.

Alasannya selain karena tak ada tempat pengungsian, pemerintah daerah setempat juga tak mendirikan posko pengungsian korban bencana.

Warga mengaku stres terus menerus didera bencana puting beliung. 

Warga yang stres diguncang gempa selama beberapa hari terakhir berupaya membenahi rumahnya sendiri. 

Baca juga: Angin Puting Beliung Terjang 3 Desa di Boyolali, 20 Rumah Rusak

 

Warga berharap pemerintah setempat turun tangan menyalurkan bantuan bahan bangunan atau dana agar warga korban bencana bisa kembali membenahi rumahnya yang rusak.

Sebelumnya diberitakan, setelah diterjang gempa dan bencana kebakaran hutan yang masih berlangsung, sejumlah wilayah di Mamasa, Sulawesi Barat, diterjang angin puting beliung.

Tidak ada korban jiwa

Mamasa Diterjang Puting BeliungKOMPAS.COM/JUNAEDI Mamasa Diterjang Puting Beliung
Warga di Desa Lisuan Ada, Kecamatan Sesena Padang, Kabupaten Mamasa, panik setelah rumah mereka sempat bergoyang diterjang angin kencang, Kamis (24/10/2019).

Meski demikian, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Selain merusak rumah warga, angin puting beliung juga memorak-porandakan kantor desa setempat.

Kepala Desa Lisuan Ada Simon mengatakan, sejak tiga hari terakhir angin kencang terus menerjang kawasan pemukiman warga desa setempat.

Sebagian warga memilih berada di luar rumah, karena khawatir tertimpa reruntuhan bangunan rumahnya.

“Karena kantor sudah hancur, untuk sementara aktivitas pelayanan masyarakat kita pindahkan ke rumah kepala desa. Kita berharap ini bisa segera dibenahi oleh Pemerintah Mamasa, karena tidak bisa menggunakan dana desa,” ujar Simon.

Baca juga: Angin Puting Beliung Hancurkan Puluhan Rumah di Bogor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com