Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Minta Dino Patti Djalal Jadi Penasihat Hubungan Luar Negeri

Kompas.com - 24/10/2019, 15:09 WIB
Dendi Ramdhani,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta mantan Wakil Menteri Luar Negeri, Dino Patti Djalal, menjadi penasihatnya dalam hubungan kerja sama luar negeri.

Hal itu disampaikan Ridwan usai menghadiri breakfast meeting bersama para CEO perusahaan asing serta sejumlah duta besar di Hotel Hilton, Bandung, Kamis (24/10/2019).

"Ini diorganisasikan oleh Pak Dino, saya angkat sebagai salah satu penasihat untuk jaringan luar negeri," kata Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.

Baca juga: Bertemu Pengusaha Asing, Ridwan Kamil Menjemput Rezeki

Menurut Emil, Dino punya banyak jaringan bisnis skala internasional yang diharapkan bisa mendatangkan para investor ke Jawa Barat.

Bahkan, Emil sudah meminta Dino untuk mulai membuat grup bagi para duta besar maupun investor yang berminat membuka peluang kerja sama dengan Jawa Barat.

"Sebagai mantan Wamenlu dan Duta Besar Indonesian untuk Amerika, ingin kami manfaatkan sebaik-baiknya untuk Jawa Barat. Nanti di suatu kelompok Pak Dino bikin WhatsApp grup," ujar Emil.

Ia menuturkan, langkah itu jadi salah satu contoh penerapan dynamic government 3.0 dengan melibatkan kalangan profesional dalam membantu kinerja pemerintah.

"3.0 ini sangat terbuka siapa saja yang mencintai Jabar kita undang, kita berikan ruang untuk berekspresi untuk Jabar," kata Emil.

Baca juga: Sandiaga Tak Segan Kritik Kebijakan Kabinet dan Pemerintah yang Tak Sesuai

Sementara itu, Dino yang juga founder Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) menyambut baik permintaan tersebut.

Bahkan, dalam waktu dekat ia akan menbantu Pemprov Jabar untuk melaksanakan pertemuan bisnis bersama para pengusaha Jepang.

"Minggu depan kita akan ke Jepang. Saya akan bantu juga memperkenalkan relasi di sana untuk konferensi bisnis," kata Dino.

Dino menuturkan, pertemuan serupa ia harapkan bisa dilaksanakan secara rutin untuk menjaga intensitas komunikasi dengan para pengusaha asing dan duta besar.

"Keinginan kita setidaknya dua kali setahun atau lebih bergantung jadwal Pak Gubernur," ucap  Dino.

Dino menyampaikan, banyak investor asing yang mengeluh ketika berbisnis di Indonesia.

Menurut Dino, para investor asing kerap dijadikan sapi perah oleh pemerintah daerah.

Menurut dia, seharusnya pemerintah daerah bisa menjaga kenyamanan para investor.

Hal itu akan membuat pemerintah mendapat dampak positif seperti pembayaran pajak yang tinggi serta lapangan kerja yang terbuka.

Menurut Dino, Jabar yang punya keunggulan dari segi sumber daya manusia, serta sebagai daerah yang menampung 60 persen perusahaan manufaktur di Jabar, perlu menjaga iklim bisnis dengan memberikan kenyamanan berinvestasi.

"Dari segi kompetitif dan produktivitas, Jabar sudah luar biasa dan di atas rata-rata nasional. Kalau tantangannya, UMR, pemerintah daerah tidak terlalu birokratis, menjemput bola, inovatif dan memberlakukan investor sebagai mitra," kata Dino.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com