Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Pasutri yang Tewas Digigit Ular, Remaja 17 Tahun Jadi Tulang Punggung Adik-adiknya

Kompas.com - 20/10/2019, 10:04 WIB
Candra Setia Budi

Editor

“Tangannya sempat membiru dan lemas, besok paginya meninggal dunia,” katanya, Jumat.

Ia tidak mengetahui ular jenis apa yang telah menggigit keponakannya itu, namun informasi yang didapat dari korban, ular tersebut berwarna putih-hitam.

“Kalau suaminya meninggal 1,5 tahun lalu. Sempat sakit dulu enam bulan sebelum meninggal. Juga karena digigit ular, tapi di kebun, kena betisnya,” ujarnya.

Baca juga: Kronologi Pasutri di Cianjur Tewas Digigit Ular Menurut Warga

 

Ular keluar dari tebing yang berada tak jauh dari rumah korban

Hasbim megatakan, setelah kejadian itu, warga kemudian beramai-ramai memburu ular tersebut.

Dikatakan Hasbim, warga ada yang melihat dua ular berkeliaran di permukiman.

“Sejak kejadian itu, kita lalu coba mencari ular. Ada yang melihat dua ular di permukiman, tapi baru dapat satu,” ucapnya.

Ia menenggarai ular berasal dari tebing yang berada tak jauh dari rumah korban. Pasalnya, di lingkungan permukiman tersebut terdapat tebing yang banyak pohon bambu.

“Kita cek rumahnya ternyata banyak lubang. Dugaan kita ular keluar-masuk lewat lubang itu. Rumah korban juga kan dekat tebing di belakangnya banyak pohon bambu,” katanya.

Ditambahkan Hasbim, kasus warga yang digigit ular baru kali pertama terjadi di daerah tersebut.

Baca juga: Pasutri Tewas Digigit Ular, Ini Cerita Warga

 

Pilih berhenti sekolah

Sejak ayahnya meninggal, Heri memutuskan untuk berhenti sekolah, waktu itu ia masih duduk di bangku kelas 2 SMP.

Alasannya, ia tak ingin menjadi beban keluarga, apalagi ibunya tidak bekerja.

"Saya kerja serabutan mengepak sayuran dan setiap pagi antar adik ke sekolah," katanya seperti di kutip dari tayangan Kompas TV.

Ia berharap dengan adanya banyak bantuan ketiga adiknya dapat sekolah meskipun kedua orangtuanya sudah tidak ada.

Sementara itu, Plt Bupati Cianjur, Jawa Barat, Herman Suherman berjanji akan memastikan masa depan pendidikan keempat anak yatim piatu tersebut, termasuk dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkelanjutan.

"Ke depan anak-anaknya harus dipikirkan sekolahnya, kita masukkan ke PKH (program keluarga harapan), mereka harus sekolah lagi. Soal kesehatannya saya sudah instruksikan puskesmas di sini agar memonitor kesehatan mereka," ujarnya saat menyambangi rumah korban.

Baca juga: Tengok Rumah Pasutri yang Tewas Digigit Ular, Bupati Cianjur Jamin Masa Depan Anak-anak Korban

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com