Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Pekerja Tersengat Listrik PLN, Tergantung 2 Jam di Atas Papan Reklame

Kompas.com - 14/10/2019, 12:21 WIB
Junaedi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com – Seorang pekerja yang tengah memasang spanduk reklame sebuah perusahaan rokok kretek mengalami kritis setelah tersengat listrik tegangan tinggi di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Minggu (13/10/2019) petang. 

Pekerja tersebut tersengat kabel listrik, sementara tempat kejadian yakni di Jalan Andi Depu, Polewali Mandar. 

Korban sempat tergantung selama dua jam di atas papan reklame. Korban diketahui bernama Budiman (32), asal Kabupaten Majene, Sulbar. 

Korban akhirnya diselamatkan dan dievakuasi petugas dari PLN Polewali Mandar yang tiba di lokasi.

Baca juga: Dikira Duduk di Gubuk, Petani Ini Ternyata Tewas Tersengat Listrik Jebakan Tikus

Salah satu saksi mata bernama Dian mengatakan, korban tampak lemas setelah tersengat listrik tegangan tinggi. 

Beruntung saat korban memasang reklame iklan rokok berukuran raksasa dan setinggi belasan meter tersebut, ia menggunakan alat pengaman. Sehingga tidak langsung terlempar ke tanah saat tersengat listrik.

Warga takut menolong

Saat Budiman tergantung lemas dan kritis di atas papan reklame selama dua jam, warga dan pengendara kendaraan di sekitar lokasi sebenarnya berupaya untuk menolong. 

Namun mereka takut memanjat papan reklame setinggi belasan meter tersebut dan takut ikut tersetrum. 

Warga kemudian menghubungi petugas PLN dan aparat kepolisian setempat.

"Sebelumnya, terdengar suara ledakan dari atas papan reklame," kata Dian. 

"Lama sekali tadi itu kasihan tergantung di atas, karena susah dievakuasi."

Baca juga: Diduga Mati Tersengat Listrik, Gajah Ditemukan Tinggal Kerangka

Korban mengalami beberapa luka di bagian tubuhnya. Kondisi korban mengalami kritis dan terkulai lemah saat dievakuasi.

Korban dievakuasi menggunakan mobil patroli milik polisi menuju RSUD Polewali untuk mendapatkan pertolongan medis.

Tanggapan PLN

Saat kejadian, korban sebenarnya tidak sendiri saat bekerja. Ia bersama dengan salah satu rekannya.

Sementara jarak antara kabel induk dengan papan reklame tersebut hanya sekitar satu meter.

Kuat dugaan, korban tanpa sengaja menyentuh kabel induk atau ada kabel telanjang di atas papan reklame tersebut hingga mereka kena setrum.

Anto, salah satu petugas PLN yang mengevakuasi korban mengatakan, pihaknya belum mengetahui kabel mana yang menyebabkan korban kena setrum.

Baca juga: Hendak Pasang Bendera PSS Sleman, Pemuda Tewas Tersengat Listrik

 

Dia hanya fokus menyelamatkan korban yang sempat tergantung di atas  papan reklame. 

"Kami belum tahu, apakah kabel induk ini atau kabel dari kilometer yang berada di papan reklame tersebut," katanya.

Sebelum melakukan proses evakuasi untuk menyelamatkan korban, petugas PLN telah memutuskan arus listrik tegangan tinggi yang melintas di atas di papan reklame tersebut untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.

Sementara itu, Kepala PLN Polewali Mandar Sandy Sanggaria mengatakan, kabel rangkaian tersebut bertegangan 20.000 volt. 

Artinya, sangat berisiko terkena sengatan listrik dari kabel PLN tersebut.

Sandy menjelaskan, bahwa Right of Way (ROW) atau Jarak aman itu sekitar 2,5 meter dari kabel jaringan, sedangkan korban hanya berjarak sekitar 1 meter. 

Baca juga: 5 Fakta Banjir di Kabupaten Bandung, Jalan Utama Lumpuh hingga Warga Tewas Tersengat Listrik

"Jarak (korban) sangat dekat dari kabel jaringan. Kita lihat tadi balihonya ada terbakar, berarti dugaan bisa tersentuh dengan kabel," kata Sandy.

Pihak PLN mengimbau kepada warga agar tetap berhati-hati dan waspada saat melakukan aktivitas di daerah yang dekat dengan rangkaian jaringan kabel jaringan kabel terutama listrik tegangan tinggi karena sangat berisiko.

Pihak PLN juga akan menyurat kepada pihak pemilik papan reklame untuk memindahkan papan reklame tersebut ke zona aman.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com