Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Anwar, Merintis Usaha Gula Semut Sejak SMA, Kini Miliki Omzet Ratusan Juta Per Bulan

Kompas.com - 14/10/2019, 05:45 WIB
Acep Nazmudin,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Hingga akhirnya Anwar lebih serius untuk memproduksi gula semut.

Sebutan gula semut, menurut Anwar, muncul lantaran bentuk gula berupa bubuk dengan tampilan mirip rumah semut. 

Pada awal 1990, Anwar mulai mengajak petani lokal di Desa Hariang untuk membuat gula semut setelah permintaan yang semakin tinggi.

Jumlah petani yang dibina sempat turun naik, Namun, pernah merambah sembilan kecamatan di Kabupaten Lebak.

Di bawah naungan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Mitra Mandala, Anwar kini memberdayakan 148 petani dengan luas lahan pohon aren 170 hektar.

Pasarnya juga bukan hanya lokal, tapi sampai mancanegara.

"Mulai ekspor tahun 2014, saat itu ke Australia. Sekarang sudah ke sejumlah negara seperti Malaysia, Singapura, Vietnam, Amerika Serikat hingga Jerman," kata Anwar. 

Pada 2020 ini Anwar juga baru menjajaki kerjasama dengan perusahaan asal Korea untuk ekspor gula semut selama lima tahun.

Jumlah yang akan dikirim juga tidak main - main, mencapai belasan ton dalam satu tahun.

Pasar dalam negeri

Saat ini Anwar masih fokus untuk memenuhi pasar dalam negeri.

Dibantu delapan karyawan dan mesin proses yang lebih canggih, Anwar mampu memenuhi permintaan gula semut untuk pasar lokal hingga memasok ke jaringan minimarket sebanyak 10 hingga 20 ton per bulan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com