Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Penyandang Disabilitas Berbagi Kaki Palsu Gratis, Dibuat dari Besi Rambu Lalu Lintas

Kompas.com - 13/10/2019, 15:21 WIB
Hamzah Arfah,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Fisik yang tidak sempurna, tak menjadi halangan bagi Sholikin (64), warga Desa Brengkok, Kecamatan Brondong, Lamongan, Jawa Timur, untuk berbagi dengan sesama yang kekurangan.

Pria yang hanya memiliki satu kaki ini berbagi kaki palsu gratis kepada warga yang mengalami kejadian serupa seperti dirinya.

Sholikin menceritakan, kisahnya berawal pada tahun 1997. Saat itu ia bekerja sebagai penambang batu kapur di Gunung Moyoruti, yang berlokasi tidak jauh dari tempat tinggalnya.

Saat bekerja, dia mengalami kecelakaan hingga harus kehilangan kaki kanan.

"Awal kali kena musibah ya syok, apalagi kemudian saya diberitahu dokter jika salah satu kaki harus diamputasi," ujar Sholikin, saat ditemui di rumahnya, Sabtu (12/10/2019).

Baca juga: Agar Bisa Sekolah, Pemkab Mojokerto Upayakan Kaki Palsu Bagi Gadis Penderita Kanker Tulang

Sholikin sempat depresi. Namun, perlahan Sholikin mencoba untuk bangkit.

Sholikin kemudian mencari orang yang bisa membuatkan atau menjual kaki palsu.

Berkat bantuan dari seorang penyiar radio, ia kemudian mendapati alamat tersebut di Solo, Jawa Tengah.

"Pada tahun 1998 saya dan keluarga kemudian pergi ke Solo untuk membeli kaki palsu, di sebuah yayasan yang khusus menangani orang cacat. Saya waktu itu belinya Rp 1 juta dan kemudian saya pakai," ucap dia.

Seiring perjalanan waktu, Sholikin mulai merasakan kaki palsu yang dibelinya tersebut kurang nyaman untuk digunakan untuk menunjang aktivitas sehari-hari.

Kaki palsu yang digunakan terasa berat untuk digunakan sehari-hari.

"Jadinya kurang leluasa dalam menjalankan aktivitas. Akhirnya, saya coba membuat kaki palsu sendiri di rumah," ujar dia.

Membuat kaki palsu

Sholikin kemudian mulai mencoba membuat kaki palsu sendiri dengan berbekal peralatan seadanya.

Bahan yang digunakan diperoleh Sholikin dari barang-barang bekas, mulai dari lempengan plat besi, bekas rambu lalu lintas yang sudah tidak dipakai, hingga pipa paralon dengan ketebalan sekitar 1 sentimeter.

Untuk mengerjakan satu kaki palsu diperlukan waktu sekitar sepekan. 

"Setelah coba saya gunakan sehari-hari kok terasa enak dan nyaman. Akhirnya saya putuskan untuk terus membuat kaki palsu dengan bahan-bahan yang sama hingga saat ini," kata dia.

Kejadian yang menimpa dirinya, membuat Sholikin menyadari betapa beratnya kehilangan kaki.

Sehingga ia memutuskan untuk membuat dan memberikan kaki palsu hasil buatannya kepada mereka yang juga kehilangan kaki, baik cacat bawaan sejak lahir maupun karena kecelakaan.

"Kalau sampai sekarang, mungkin sudah sekitar 17 orang yang saya kasih kaki palsu buatan sendiri. Tidak hanya yang tinggal di Lamongan, tapi beberapa daerah lain di Jawa Timur," ucap Sholikin.

Baca juga: Aksi Heroik Seorang IRT Lawan Spesialis Jambret Kaki Palsu hingga Nyaris Masuk Jurang

Meski bahan yang diperoleh tidak mudah didapat dan membutuhkan proses cukup lama, tapi Sholikin mengaku senang bisa berbagi dan memberikan kaki palsu hasil kreasinya kepada mereka yang membutuhkan secara gratis.

"Saya sendiri mengerti dan merasakan bagaimana rasanya menderitanya harus kehilangan kaki. Sehingga saya ingin berbagi dengan mereka yang sama-sama juga kehilangan kakinya seperti saya," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com