Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Bantuan Kaki Palsu, Anak Mantan TKI Ini Bercita-cita Jadi Guru

Kompas.com - 22/07/2018, 11:33 WIB
Sukoco,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Nurhamida (13) awalnya sedikit malu menjajal kaki palsu yang baru dikenakannya. Namun raut muka siswa kelas VI SD Tapal Batas di wilayah Sungai Limau, Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara ini memancarkan kebahagiaan. 

Nurhamida adalah salah satu dari 22 penerima kaki palsu dari kegiatan bhakti kesehatan TNI AU di RS Mantri Raga Tarakan pada Sabtu (21/7/2018). Kedatangan Nurhamida ke Tarakan didampingi relawan medis Jhumadi Dharna dari puskesmas Sebatik. 

"Dia sangat senang, selama ini dia hanya menggunakan tongkat bantu kalau beraktivitas,” ujar Jhumadi. 

Nurhamida mengalami kecelakan ditabrak oleh pengendara sepeda motor saat berada di Kota Tawau, Malaysia. Usianya saat itu baru 9 tahun. Akibat kecelakaan tersebut, kaki sebelah kanannya harus diamputasi.

Baca juga: Wisatawan Dipalak di Perkebunan Teh Lereng Gunung Sindoro

 

Pascaamputasi, kedua orangtuanya yang bekerja sebagai TKI buruh sawit memilih kembali ke Indonesia dan bekerja sebagai tenaga bantu di SD Tapal Batas Desa Lordes Pulau Sebatik.

Sekolah tersebut merupakan sekolah yang mayoritas siswanya merupakan anak-anak TKI yang kesulitan mendapatkan pendidikan.

“Setahun lalu bapaknya meninggal dunia, ibunya hanya bekerja bantu-bantu di sekolah tapal batas. Mereka tinggal di perumahan sekolah tersebut,” imbuh Jhumadi.

Hingga kelas 6 SD, Nurhamida terpaksa menggunakan tongkat penyangga dalam setiap aktivitasnya. Repot dan tidak bisa bergerak leluasa seperti anak anak lainnya tentu saja dialami Nurhamida.

Orang tuanya yang hanya bekerja sebagai tenaga bantu di sekolah tapal batas membuat Nurhamida tidak banyak berharap untuk mendapat kaki palsu.

Baca juga: ATM Minimarket di Palembang Dijebol Maling, Uang Rp 320 Juta Raib

 

Dulu Nurhamida hanya berkeinginan agar bisa berjalan dan bermain serta belajar seperti anak normal lainnya.

Namun sekarang Nurhamida bisa lebih percaya diri untuk meraih cita-citanya yang sempat ragu dicapainya.

“Saya ingin menjadi guru, agar bisa mengajarkan ilmu kepada siswa anak-anak TKI yang kesulitan sekolah,” ujar Nurhamida lirih.

Kompas TV Seorang bocah penyandang disabilitas di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan jadi viral karena kirim surat kepada Presiden Jokowi meminta kaki palsu.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com