Ramli mengetahui kejadian tersebut karena saat itu masih terjaga dan mendengar adanya ribut-ribut di luar rumahnya.
"Saksi melihat, pada saat di underpass terlihat ada seseorang yang tergeletak dan di depannya tidak berapa jauh ada 1 sepeda motor, posisinya miring dan mengarah ke kanan," katanya.
Posisi korban saat itu tergeletak miring dengan pipi kanan berada di aspal dan mengeluarkan darah.
Di depannya, sepeda motor korban dengan kondisi yang sama.
"(Lampu) sein kanan patah termasuk juga yang stang sebelah kanan itu dan shock absorber depan sebelah kanan juga tergores. Sementara sebelah kiri tidak ada goresan, artinya benturan itu ada di sini dan juga di sini," katanya.
Kemudian, pijakan rem sebelah kanan juga bengkok dan ada goresan di knalpot. Kaca spion kanan juga patah. Bagian kendaraan yang rusak mayoritas di sebelah kanan.
Bagian tubuh korban yang terluka juga berada di sebelah kanan, termasuk jari kaki kanan atas lecet, mata kanan lebam, dan pakaian kanan juga kotor. Korban saat itu datang dari arah STM menuju underpass.
Juliani mengatakan, pihaknya juga mengukur shock absorber bagian bawah depan yang tingginya 28 cm.
Menurutnya, korban saat itu berkendara ke arah kanan, yaitu merapat ke trotoar.
"Kita ukur trotoar itu tingginya 25 cm. Sepertinya ada benturan sepeda motor yang sisi sebelah kanan menghantam trotoar sehingga mengakibatkan korban tidak stabil dan jatuh karena kendaraan di sebelah kiri tidak ada tanda-tanda benturan ataupun gesekan," katanya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan