KOMPAS.com - Philippe, seorang turis asal Prancis menerobos jalur tol ruas Malang-Pandaan, Senin (7/10/2019) menggunakan motor.
Kepada petugas, Philippe mengaku akan menuju ke Taman Safari Pasuruan dengan bantuan Google Maps. Ia kemudian dihentikan oleh petugas yang kebetulan sedang melaksanakan patroli rutin di ruas Tol JSM.
Kepada polisi, pria tersebut menjelaskan, jalurnya sudah benar sesuai dengan petunjuk di peta Google Maps. Namun, oleh polisi dijelaskan jika jalur tol khusus dilewati oleh kendaraan roda empat.
Dilansir dari Kompas.com, ada beberapa kemungkinan mengapa Google Maps memberi arahan yang tak akurat pada penggunanya.
Baca juga: Ikuti Google Maps, Turis Perancis Masuk Tol Malang-Pandaan Pakai Motor
Di antaranya adalah kemungkinan adanya kesalahan pada aplikasi, atau pengaruh kualitas sinyal seluler pada ponsel yang digunakan.
Padahal di negara barat, Google Maps jauh lebih akurat.
Mark Graham, seorang profesor dari Universitas Oxford mengatakan hal ini terjadi karena database pemetaan di sana jauh lebih kaya.
Berikut 5 kisah andalkan google maps saat di perjalanan:
Novian dan keluarga bermaksud mengunjungi Kawah Papandayan Garut.
Dengan mobil jenis Suzuki AVV warna hitam, Novian berkendara dengan keluarga menggunakan jalan Pangalengan–Neglawangi Kabupaten Bandung dengan meng.
Novian dan keluarga malah tersesat hingga ke tengah perkebunan teh atau hutan di wilayah kaki Gunung Papandayan.
Baca juga: Gunakan Aplikasi Peta Digital, Wisatawan Ini Tersesat di Tengah Kebun Teh hingga Dievakuasi Polisi
Tepatnya di blok perkebunan tibet perbatasan Kabupaten Garut dan Kampung Papandayan Desa Neglawangi pada Jumat (7/6/2019) sekira pukul 19.00 WIB.
Medan jalan tanah dan bebatuan yang rusak dan sempit membuat Novian kesulitan untuk keluar dari hutan atau perkebunan teh itu.
Apalagi mobil yang dikendarai pun mengalami slip.