Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Lagi Dikurung di Bekas Kandang Ayam, Efendi Akan Jalani Terapi

Kompas.com - 05/10/2019, 17:08 WIB
Taufiqurrahman,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Moh Efendi (12) akan dikeluarkan dari bekas kandang ayam, tempat selama ini ia dikurung.

Bocah asal Dusun Bringin, Desa Angsana, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur ini akan menjalani pengobatan dan terapi di rumah sakit.

Kepala Desa Angsana, Moh Masduki mengatakan, pihaknya telah membantu pengobatan Efendi. Namun, baru dua kali perawatan, kedua orang tua Efendi menghentikannya atas alasan tak punya biaya untuk mengantar anaknya ke rumah sakit.

Orang tua juga beralasan sibuk bekerja sehingga sulit mencari waktu mendampingi Efendi berobat ke rumah sakit.

"Tadi saya ke rumah Efendi menanyakan masalah kenapa tidak dibawa ke rumah sakit, ternyata mereka sibuk," ujar Moh. Masduki melalui sambungan telepon, Sabtu (5/10/2019).

Baca juga: Bocah 12 Tahun yang Dikurung di Bekas Kandang Ayam Tak Bisa Bicara dan Hanya Bisa Merangkak

Pekan depan, pihak desa akan menyiapkan kendaraan khusus demi mengantar Efendi berobat dan terapi di rumah sakit. Orang tua tetap diminta untuk mendampingi.

"Saya bilang kepada kedua orang tuanya agar jangan mikir pekerjaan terus, tetapi kondisi anaknya juga diperhatikan," imbuh Masduki.

Ia sekaligus memastikan, pengobatan dan terapi itu tidak akan dikenakan biaya alias gratis. Sebab Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan setempat sudah membantunya menggunakan kartu BPJS.

Masduki juga telah meminta agar Efendi jangan dikurung di tempat yang sempit lagi, melainkan di sebuah ruangan yang lebih luas dan layak.

"Desa fokus ke pengobatan dulu. Soal tempat tinggal ya kita pikirkan belakangan," ungkap Masduki.

Baca juga: Fakta Bocah 12 Tahun Dikurung di Bekas Kandang Ayam, Jalani Ritual Dikubur Separuh Badan

Efendi dikurung lantaran memiliki kelainan sifat dibandingkan dengan bocah seusianya. Di bekas kandang ayam yang terbuat dari bambu itu dan kayu papan, anak malang tersebut menghabiskan waktu sehari-harinya.

Tanpa selembar kain menutupi sekujur tubuhnya. Di dalam kurungan itu, Efendi makan, minum, buang air besar dan kecil, serta tidur.

Latifah (36) ibu kandung Efendi menceritakan, sejak masih bayi, Efendi tumbuh seperti bayi pada umumnya. Namun, ketika usianya menginjak tiga tahun, Efendi tidak kunjung bisa berjalan dan tidak bisa bicara.

"Dia hanya merangkak ke mana-mana, bicaranya tidak dimengerti karena tidak ada bahasa yang bisa diucapkan," ujar dia. 

 

Kompas TV Presiden Joko Widodo menggelar sidang kabinet paripurna terakhir periode 2014-2019 di Istana Negara, Jakarta. Sidang paripuna terakhir membahas evaluasi pelaksanaan RPJMN 2014-2019 dan persiapan implementasi APBN 2020.<br /> Dalam pembukaan sidang, presiden menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pembantunya yang telah membantu presiden dan wakil presiden menjalankan program kabinet kerja. Presiden Jokowi pun mengakui masih banyak pekerjaan rumah yang belum selesai hingga saat ini.<br /> <br /> Tahun depan, di awal kabinet kerja jilid 2 sumber daya manusia akan jadi fokus.<br /> Pembangunan sdm akan berjalan beriringan dengan pembangunan infrastruktur, yang sebelumnya telah dilakukan pemerintah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com