Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada MCK, Pengungsi Gempa di Seram Barat BAB Sembarangan

Kompas.com - 30/09/2019, 06:07 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Ribuan warga korban gempa bumi di Maluku masih terus bertahan di hutan-hutan dan perbukitan di desa-desa mereka hingga, Minggu (29/9/2019).

Warga bertahan di hutan-hutan dan perbukitan dalam kondisi memprihatinkan tanpa adanya fasilitas mandi cuci dan kakus (MCK), dan juga persediaan air bersih yang cukup.

“Gara-gara tidak ada itu (MCK), kami di sini buang hajat di hutan, yang repot itu yang lagi sakit dan anak-anak terpaksa mereka buang hajat di pinggir tenda saja,” kata Rauf, salah seorang warga Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, yang saat ini mengungsi di perbukitan Kampung Baru Siompo, kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Minggu malam.

Baca juga: Polda Maluku Kerahkan Tenaga Medis dan 2 Truk Sembako untuk Korban Gempa

Dia mengaku, perbukitan tempatnya mengungsi bersama ribuan pengungsi lainnya itu sangat jauh dari perkampungan dan tidak ada sungai di situ.

Sehingga, banyak pengungsi terpaksa membuang tinja sembarangan apalagi saat malam hari.

“Ada yang gali tanah tapi kalau anak-anak kecil itu biasa kencing dan buang air sembarangan jadi bau juga,” kata dia.

Amon, salah satu pengungsi di Kecamatan Amalatu yang dihubungi secara terpisah juga mengakui kondisi yang sama terjadi di sejumlah lokasi pengungsian di wilayah itu.

“Itu sudah biasa ya kondisi darurat, mau bagaimana lagi,” sebut dia.

Dia tidak terlalu ambil pusing dengan tidak adanya fasilitas MCK di lokasi tempatnya mengungsi.

Baginya yang terpenting adalah pemerintah daerah bisa segera menyalurkan bantuan berupa selimut, sembako dan obat-obatanserta air bersih  di wilayah itu.

Baca juga: Pengungsi Gempa Ambon: Tiap Hari Kami Didata, tapi Tak Pernah Datang Bantuan

“Untuk MCK kita juga paham ini di lokasi pegunungan dan jauh, dan tidak ada air jadi kalau ada juga tidak bisa difungsikan dengan baik. Yang paling penting itu mana bantuan kita di sini sudah empat hari tapi belum ada bantuan apapun,” keluh dia.

Bupati Seram Bagian Barat, Muhamad Yasin Payapo sebelumnya mengaku bantuan untuk korban gempa di Kecamatan Amalatu dan kecamatan-kecamatan lainnya telah disalurkan Sabtu kemarin.

Namun, ternyata masih banyak pengungsi yang belum menerima bantuan.

 

Sejauh ini tercatat pengungsi korban gempa yang masih bertahan di lokasi pengungsian yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Seram Bagian Barat mencapai 109.000 jiwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com