Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Meninggalnya Satia, Bocah Obesitas asal Karawang

Kompas.com - 30/09/2019, 05:20 WIB
Farida Farhan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

Maklum, sudah lama keluarga Sarli memilih tinggal di warung dekat pantai sembari mencari nafkah.

"Main kalau pulang ke kampung (masih Kampung Cilempung, tetapi di wilayah padat penduduk), di sana banyak temannya," ujar dia.

Tidak bisa tidur telentang

Akibat obesitas yang dideritanya, Satia tidak bisa tidur telentang. Ia tidur dengan cara duduk, kemudian punggungnya diganjal dengan bantal.

"Dia sering merengek enggak bisa tidur," ungkap Sarli.

Dibawa ke RSUD Karawang

Satia kemudian dibawa ke RSUD Karawang pada Rabu (3/7/2019) sekitar pukul 10.00 WIB.

Satia sempat merengek tak mau turun dari ambulans. Orangtua Satia, camat, Wakil Bupati Karawang, hingga paramedis turut merayunya.

Satia kemudian meminta dibelikan mainan. Setelah sebuah mainan beko remot datang, barulah ia menurut untuk diobservasi oleh dokter.

Satia diobservasi sekitar setengah jam oleh dokter spesialis anak. Hasilnya, secara garis besar Satia hanya mengalami obesitas akibat pola makan yang tidak wajar.

"Hasil awal hanya mengalami kegemukan. Tensi dan lainnya wajar," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) RSUD Karawang Sri Sugihartati.

Untuk menjalani pemeriksaan secara menyeluruh dan lengkap, Satia dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Namun, rujukan tersebut urung dilakukan menunggu pemberkasan administrasi dan kesiapan keluarga.

Ditawari operasi bariatik

Sarli menyabutkan, ia pernah ditawari operasi penyempitan lambung untuk Satia. Namun, ia menolak lantaran tak tega.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com