Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, pelaku pembacokan prajurit TNI dari Yonif 751/Raider yang bernama Praka Zulkifli bukan dari Aliansi Mahasiswa Papua (AMP).
Ia mengatakan, pelaku pembacokan diduga oknum yang mengenakan pakaian mirip dengan mahasiswa Papua.
Ryamizard mengatakan, terkait kerusuhan yang kembali terjadi di Papua, pemerintah harus menyelesaikan dengan baik.
"Tetap saja dengan hati dingin, tidak panas. Selesaikan dengan baik. Menyelesaikan sesuatu yang itu pasti ada pengorbanannya," ujar dia.
Baca juga: Menhan: Pembacok TNI hingga Tewas Menyaru Jadi Mahasiswa Papua
"Sudah diamankan 318 mahasiswa diduga ikut melaksanakan tindakan anarkistis maupun terlibat dalam kegiatan demo yang spontanitas tersebut," ujar Dedi.
Polisi, kata Dedi, sedang memilah-milah peran mereka yang diamankan.
"Sekarang sedang dipilah-pilah siapa terlibat penganiayaan, kemudian siapa yang terlibat provokasi, siapa yang ikut-ikutan saja. Malam ini juga dimintai keterangan," tuturnya.
Baca juga: Rusuh di Jayapura, Polisi Amankan 318 Mahasiswa
"Dari awal Bapak Kapolri sudah menyampaikan bahwa desain seperti ini tidak luput dari peran BW, ULMWP, yang ada di luar negeri," kata Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin malam.
Benny yang kini tinggal di Inggris itu merupakan pemimpin United Liberation Movement for West Papua (ULMWP).
Ia diduga menjadi dalang kerusuhan di Papua dan Papua Barat.
Baca juga: Polisi: Ada Benny Wenda di Balik Kerusuhan Jayapura
Lukas mengingatkan para mahasiswa untuk tidak berulah dan meminta mereka kembali ke kota studinya.
"Saudara hentikan seluruh kegiatan yang berbau kejahatan. Kalau you mau sekolah, kembali ke tempat studi kalau daerah itu dianggap aman," ujar Lukas, di Jayapura, Senin (23/9/2019).