Awalnya membeli 28 babi betina dan 2 jantan. Dari puluhan induk itulah pelan-pelan dihasilkan ratusan babi seperti sekarang ini.
"Per tahun itu hasil dari ternak babi ini ya, ratusan juta. Satu ekor babi kan dijual Rp 1 juta. Pada 2017 pernah hasil Rp 1 miliar. Sebelum dan sesudah, hasilnya Rp 700 juta dan Rp 800 juta. Tetapi, itu bukan hitung bersih. Kami kan beli pakan, vaksin, obat, dan gaji karyawan. Kalau bersih, ya sekitar Rp 500 juta," jelasnya.
Baca juga: Cerita Renold Berhenti Kuliah Saat Skripsi: Jadi Peternak Babi dengan Omzet Miliaran Rupiah
Anita mengatakan, Khadijah masih enggan meminum susu dan merengek minta kopi.
Namun, ia berusaha membujuk dan tetap memberikan susu dan makanan pendamping untuk Khadijah, hal itu dilakukan agar Khadijah terbiasa.
“Saya berusaha menyuguhi susu dan makanan pendamping seperti biskuit biar dia bisa melupakan kebiasaan minum kopi,” jelas Anita, Kamis (19/9/2019).
Anita mengaku telah mendapat banyak saran dari berbagai pihak agar kebiasan buruk anaknya yang tengah ketagihan kopi bisa segera dihentikan.
Karena bisa berdampak buruk pada kesehatan dan pertumbuhan Khadijah. Jika nantinya susu habis, Anita akan memberikan anaknya air putih.
Baca juga: Bayi 14 Bulan yang Diberi 5 Gelas Kopi Setiap Hari Akhirnya Minum Susu
Lily Wahidin (28), TKW asal Kota Ternate, Maluku Utara, yang dipekerjakan di Malaysia ternyata sempat mengirimkan sejumlah foto dokumen via WhatsApp ke pihak keluarga yang ada di Kota Ternate sebelum meninggal dunia.
Salah satu dokumen yang dikirim Lily kepada keluarganya yakni kontrak kerja antara Lily selaku pekerja dengan pengguna atau majikan yakni Lim Joo Lee.
Di bawah tanda tangan Lily Wahidin di kontrak kerja itu tertera tanggal 1/7/2019, sementara di bawah tanda tangan pengguna tertanggal 24/7/2019.
Di tanda tangan Lily Wahidin juga menurut suaminya Mahrus Adam bahwa itu bukan tanda tangan dari istrinya.
“Dokumen itu dia (Lily) kirim ketika masih di Jakarta atau satu dua hari menjelang keberangkatannya ke Malaysia,” kata Mahrus, suami Lily saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (19/09/2019).
“Setelah dia kirim foto-foto dokumen itu, dia berpesan bahwa tolong disimpan ini semuanya, mungkin suatu saat akan berguna,” sambungnya.