Kala itu Habibie yang merangkap sebagai ketua BPPT, secara efektif mengkaji dan menerapkan teknologi di Pindad mulai dilaksanakan.
Ia menilai, Pindad mampu membuat berbagai produk pertahanan dan keamanan secara mandiri.
Habibie pun berpesan untuk mengembangkan bisnis yang lebih besar, termasuk sektor industrial dengan memanfaatkan SDM dan teknologi yang ada.
“Saat ini saya lihat Pindad sudah membuat SS1, itu bagus, Sekarang juga ada Panser Anoa, tetapi perlu diperhatikan juga strategi jangka panjang. Jangan sampai Pindad hanya mengandalkan pesanan dari anggaran militer. Kita masih punya peluang mengembangkan bisnis yang lebih besar lagi dengan kompetensi SDM yang sudah ada dan penguasaan teknologi yang Pindad miliki saat ini,” ujar Habibie pada buku 30 tahun Pindad.
Habibie juga sempat menuliskan pesan dan harapannya pada bingkai foto beliau saat menghadiri booth Pindad pada Habibie Festival tahun 2016 di Jakarta.
“Semoga Pindad selalu di garis depan mengembangkan dan menerapkan teknologi terkini membangun industri pertahanan,” pesan Habibie.
Habibie menyampaikan, kunci dalam industri yaitu QCD.
Q itu quality yakni segala sesuatunya harus dibuat berkualitas tinggi dan konsisten.
C itu cost, maksudnya tekan harga serendah mungkin agar mampu bersaing dengan produsen sejenis.
D itu delivery, yakni biasakan semua produksi dan outcome berkualitas tinggi dengan biaya paling efisien dan disampaikan tepat waktu.