Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Komentar Jokowi Usai Jajal Esemka | Deklarasi Damai di Papua

Kompas.com - 07/09/2019, 07:05 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

3. Tantangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul di Jabar

Menurut pakar Hukum dan Tata Negara Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Asep Warlan Yusuf, pola komunikasi masih jadi problem besar bagi pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul selama setahun menjabat sebagai pimpinan Provinsi Jawa Barat.

Asep menilai, Ridwan Kamil-Uu belum bisa membangun komunikasi yang baik dengan kepala daerah.

Padahal, kata Asep, pola komunikasi semacam itu penting guna menjaga keselarasan program pembangunan Pemprov Jabar di daerah.

"Harus membangun komunikasi keselarasan dengan kabupaten kota. Tidak mungkin juara itu hanya di Jabar, tapi dia harus memastikan juara itu juga diikuti dan dirasakan oleh kabupaten kota," kata Asep, saat dihubungi, Jumat (6/9/2019).

Baca berita selengkapnya: Setahun Pimpin Jabar, Pengamat Sebut Ridwan Kamil-Uu Punya Masalah Komunikasi

4. Pengakuan Gubernur Murad usai tantang Menteri Susi

Gubernur Maluku, Murad Ismail saat diwawancarai wartawan di Kantor Gubernur Maluku, Selasa (23/7/2019)RAHMAT RAHMAN PATTY Gubernur Maluku, Murad Ismail saat diwawancarai wartawan di Kantor Gubernur Maluku, Selasa (23/7/2019)

Gubernur Maluku Murad Ismail mengatakan, setelah pernyataan perang yang ia tujukan ke Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjadi heboh, Murad mengaku tidak keluar rumah selama dua hari.

“Saya katakan waktu kalian munculkan itu (perang), saya dua hari tidak keluar rumah,” kata Murad di kantor Gubernur Maluku, Kamis (5/9/2019).

Selain itu, Murad menambahkan, dia juga enggan menerima telepon dari siapapun.

”Saya juga tidak mau menerima telepon dari siapapun, saya merasa tidak enak kok sampai begitu,” ujarnya sambil tertawa.

Baca berita selengkapnya: Setelah Nyatakan Perang ke Menteri Susi, Gubernur Maluku 2 Hari Enggan Keluar Rumah

5. Deklarasi damai di Papua 

Pembacaan Deklarasi papua Damai yang dilakukan oleh ketua MRP Timotius Murib (Kiri), di Kota Jayapura, Papua, Kamis (5/09/2019)KOMPAS.com/DHIAS SUWANDI Pembacaan Deklarasi papua Damai yang dilakukan oleh ketua MRP Timotius Murib (Kiri), di Kota Jayapura, Papua, Kamis (5/09/2019)

Pasca-kerusuhan di Papua, usaha perdamaian terus dilakukan. Pada 28 Agustus 2019, 34 komponen masyarakat bersama Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) dan Ketua DPR Papua menandatangani kesepakatan deklarasi damai pascakerusuhan di Kota Jayapura.

Penanda tanganan tersebut dilakukan di depan Panglima TNI, Kapolri dan Gubernur Papua.

Setelah itu, Gubernur Papua Lukas Enembe menegaskan bila sejak saat ini sudah tidak ada lagi istilah paguyuban nusantar, dan yang ada adalah warga nusantara.

"Saya berjanji kepada saudara-saudara ku, saya memberikan jaminan kepada siapapun yang hidup di tanah ini, Anda mempunyai hak yang sama, ujarnya.

Baca berita selengkapnya: Teken Deklarasi Damai Bersama Panglima TNI dan Kapolri, Ini Penegasan Gubernur Papua

Sumber: KOMPAS.com (Dhias Suwandi, Rahmat Rahman Patty, Labib Zamani, Dendi Ramdhani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com