Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tabrakan Beruntun di KM 91 Tol Purbaleunyi, Polisi Periksa Perusahaan Tambang Tanah dan Angkutan Jasa

Kompas.com - 05/09/2019, 17:01 WIB
Agie Permadi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

"Kalau untuk perusahaan sejauh ini hanya sebagai saksi," katanya.

Baca juga: 2 Sopir Dump Truck Jadi Tersangka Kecelakaan Tol Purbaleunyi

Pengakuan DH sebelum meninggal

Sebelum meninggal, tersangka DH sempat memberikan keterangan kepada polisi.

DH saat itu mengendarai dump truck bermuatan tanah dan sempat memberi tahu rekannya yang juga tersangka SB bahwa rem yang dikendarainya tidak berfungsi.

"Ditanya kenapa kok nyalip? Dedi berkata remnya tidak berfungsi," ujar Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi saat memberikan keterangan pers di RS MH Thamrin, Selasa (3/9/2109).

Beberapa saat kemudian, berbarengan dengan jalan menurun, dump truck yang dikendarainya terguling.

"Dedi menyampaikan remnya kembali berfungsi. Mungkin karena nginjeknya dientak atau segala macem, truk pertama terguling," katanya.

Baca juga: Satu Korban Meninggal Kecelakaan di Tol Purbaleunyi Adalah Sopir Dump Truck yang Pertama Kali Terguling

Kronologi kejadian

Sebelumnya, Dirgakkum Korlantas Mabes Polri Brigjen Pol Pujiyono Dulrachman menjelaskan, kecelakaan beruntun tersebut bermula dari kecelakaan tunggal dump truck yang terbalik di kilometer 91+200.

Kemudian, ada empat kendaraan mengantre menunggu evakuasi dump truck yang terbalik tersebut.

Tapi di belakang empat kendaraan tersebut, ada dump truck bermuatan tanah yang hilang kendali karena rem blong.

"Dump truck bermuatan tanah itu menabrak empat kendaraan yang tengah mengantre," kata Pujiyono.

Lalu, di belakang dump truck bermuatan tanah yang menabrak empat kendaraan di depannya itu, ada 15 kendaraan yang kemudian mengalami kecelakaan beruntun.

Empat kendaraan bahkan terbakar. Akibat kecelakaan tersebut, delapan orang meninggal dunia, tiga luka berat, dan 25 luka ringan.

Baca juga: Di Balik Tragedi Kecelakaan Tol Purbaleunyi, Telepon Terakhir Sopir Dump Truck

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com