Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Korban Meninggal Kecelakaan di Tol Purbaleunyi Adalah Sopir "Dump Truck" yang Pertama Kali Terguling

Kompas.com - 03/09/2019, 20:46 WIB
Farida Farhan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu korban meninggal kecelakaan beruntun di kilometer 91+200 tol Purbaleunyi ialah sopir dump truck yang pertama kali terguling, Dedi Hidayat.

Dedi merupakan satu dari delapan korban meninggal kecelakaan beruntun di tol Purbaleunyi pada Senin (2/9/2109). Dedi beralamat di Cilincing, Jakarta.

Dedi yang mengendarai dump truck bermuatan tanah itu sempat berkomunikasi dengan rekannya SB, yang juga mengemudikan kendaraan bermuatan sama.

"Ditanya kenapa kok nyalip? Dedi berkata remnya tidak berfungsi," ujar Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi saat memberikan keterangan pers di RS MH Thamrin, Selasa (3/9/2109).

Baca juga: Cerita Sopir Dump Truck Sesaat Sebelum Kecelakaan Tol Purbaleunyi: Mas, Rem Saya Blong...

Oleh SB, Dedi diminta untuk hati-hati. Selang waktu kemudian berbarengan dengan jalan menurun, dump truck yang dikendarainya terguling.

"Dedi menyampaikan remnya kembali berfungsi. Mungkin karena nginjeknya dihentak atau segala macem, truk pertama terguling," katanya.

Muatan melebihi kapasitas

Akan tetapi, kemudian justru mobil yang dikendarai SB hilang kendali dan menabrak beberapa kendaraan yang berada di depannya.

Disinyalir muatan pasir yang diangkut memang melebihi tonase maksimal truk. Sehingga, rem kurang berfungsi degan baik.

"Di situlah terjadi tabrakan beruntun," kata Rudy.

Polisi hingga kini masih mendalami penyebab kecelakaan beruntun di kilometer 91+200 tol Purbaleunyi.

Keterangan saksi, hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan alat bukti lain digunakan sebagai penguat penyelidikan, termasuk untuk mengarah pada penetapan tersangka.

Dalam kecelakaan yang melibatkan 20 kendaraan itu, 8 orang meninggal dunia, 3 luka berat, dan 25 luka ringan.

Baca juga: Korban Kecelakaan Tol Purbaleunyi Ini Baru Kerja 3 Minggu di Perusahaan Plastik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com