Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/08/2019, 16:03 WIB
Candra Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANJAR, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Daops 2 Bandung mencatat, rata-rata ada sekitar 10 kejadian perusakan kereta api di wilayahnya setiap bulannya. Perusakan itu meliputi pelemparan batu ke gerbong dan menyimpan paku di rel kereta.

"Paling banyak pelemparan batu. Katanya iseng tapi efeknya membahayakan sekali," jelas Deputi Executive Vice Presiden PT KAI Daops 2 Bandung, Hendra Wahyono di sela acara Rail Clinic di Stasiun Karangpucung, Kota Banjar, Rabu (28/8/2019).

Pelaku pelemparan batu, jelas dia, mayoritas anak kecil. Salah seorang pelaku sempat ditangkap di daerah Stasiun Bumiwaluya, Kabupaten Garut.

"(Kejadian pelemparan batu) antara Warung Bandrek hingga Bumiwaluya. Pelakunya anak SMP, katanya iseng," jelas Hendra.

Baca juga: Viral Video Wanita Bentak Petugas Kereta, Ini Penjelasan PT KAI

Karena masih dibawah umur, lanjut dia, pelaku akhirnya dibebaskan. Namun pelaku diminta surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya dan mengganti kaca jendela kereta api yang pecah.

"Diselesaikan secara kekeluargaan," ujar Hendra.

Ihwal pasang paku di rel kereta api, Hendra menjelaskan banyak ditemukan saat bulan Puasa. Hal ini, kata dia sangat berbahaya karena paku bisa menempel di roda kereta api.

"Dampak jika paku nempel, roda bisa penjol (tidak bulat). Berbahaya," jelas Hendra.

Dia meminta semua masyarakat menjaga keberadaan kereta api. Kata dia, jangan ada lagi pelemparan batu, dan perbuatan iseng memasang paku di rel.

"Itu sangat-sangat mengganggu perjalanan kereta api," ujarnya.

Baca juga: Bus Mogok di Tengah Rel, Karyawan Berhamburan dan Kereta Pun Datang lalu Menabrak

Rail Clinic Siap Siaga di Daerah Bencana

PT KAI Daops 2 Bandung mengadakan baksos berupa pengobatan gratis kepada warga di Stasiun Karangpucung, Kota Banjar. Pengobatan dilaksanakan di Kereta Medis atau Rail Clinic.

Hendra menjelaskan, ada sejumlah layanan yang bisa dilakukan di dalam Kereta Medis, di antaranya layanan kesehatan dan perpustakaan. "Untuk kesehatan ada poli umum, gigi, kesehatan ibu anak, labkratorium, dan lab mata," ucapnya.

Untuk perpustakaannya ada yang manual dengan berbagai koleksi buku, dan e-book.

Hendra menjelaskan, kereta medis ini kerap diturunkan ke daerah yang terkena bencana. PT KAI menyediakan dua dokter siaga untuk melayani korban bencana saat itu.

"Saat kejadian tsunami d Anyer, kita kirim kereta ke stasiun yang terdekat (lokasi bencana). Satu dokter umum dan dokter gigi siaga," jelas Hendra.

Baca juga: Remaja Tertabrak KA Saat Sedang Menelepon Sambil Seberangi Rel

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Masyarakat Respons Positif Program Penanganan Banjir Walkot Semarang

Masyarakat Respons Positif Program Penanganan Banjir Walkot Semarang

Regional
Perayaan HUT Ke-59 Provinsi Sulut, Begini Pesan Gubernur Olly

Perayaan HUT Ke-59 Provinsi Sulut, Begini Pesan Gubernur Olly

Regional
Harmoni Budaya dan Agama di Banyuwangi Jadi Inspirasi Indonesia

Harmoni Budaya dan Agama di Banyuwangi Jadi Inspirasi Indonesia

Regional
Sejumlah Pencapaian Bupati Zaki: Perbaikan Sanitasi di 1.000 Sekolah hingga Berantas Kawasan Kumuh

Sejumlah Pencapaian Bupati Zaki: Perbaikan Sanitasi di 1.000 Sekolah hingga Berantas Kawasan Kumuh

Regional
Tingkatkan Layanan Kesehatan di Blora, Mas Arief Minta RSUD dan Puskesmas Buka Kanal Aduan untuk Masyarakat

Tingkatkan Layanan Kesehatan di Blora, Mas Arief Minta RSUD dan Puskesmas Buka Kanal Aduan untuk Masyarakat

Regional
Ranperda APBD 2023 Blora Telah Disetujui, Bupati Arief: Semoga Pembangunan Berjalan Lancar

Ranperda APBD 2023 Blora Telah Disetujui, Bupati Arief: Semoga Pembangunan Berjalan Lancar

Regional
Perkuat Ketahanan Pangan, Pemprov Sulsel Gandeng GGP Lampung Kembangkan Budi Daya Tanaman Pisang

Perkuat Ketahanan Pangan, Pemprov Sulsel Gandeng GGP Lampung Kembangkan Budi Daya Tanaman Pisang

Regional
Bangun 29 Stadion Mini di Kabupaten Tangerang, Bang Zaki: Sarana Olahraga Itu Penting

Bangun 29 Stadion Mini di Kabupaten Tangerang, Bang Zaki: Sarana Olahraga Itu Penting

Regional
Miliki Banyak Prestasi dan Inovasi, Gubernur Olly Terima Gelar Doktor Honoris Causa dari Unsrat

Miliki Banyak Prestasi dan Inovasi, Gubernur Olly Terima Gelar Doktor Honoris Causa dari Unsrat

Regional
Persiapan KPU Sumba Timur Jelang Pemilu 2024, Siapkan 5.656 KPPS dan Aplikasi Identifikasi

Persiapan KPU Sumba Timur Jelang Pemilu 2024, Siapkan 5.656 KPPS dan Aplikasi Identifikasi

Regional
Bobby Nasution Harap Pujakesuma Sumut Ikut Andil Wujudkan Program Pembangunan di Kota Medan

Bobby Nasution Harap Pujakesuma Sumut Ikut Andil Wujudkan Program Pembangunan di Kota Medan

Regional
Bang Zaki Sebut Pesisir Kabupaten Tangerang Berpotensi Jadi Hutan Mangrove

Bang Zaki Sebut Pesisir Kabupaten Tangerang Berpotensi Jadi Hutan Mangrove

Regional
Dilantik Jadi Pj Bupati Tapin, Syarifuddin Siap Lanjutkan Program Prioritas

Dilantik Jadi Pj Bupati Tapin, Syarifuddin Siap Lanjutkan Program Prioritas

Regional
Bupati Arief Rohman Bertekad Kuat Kembangkan Pertanian Tembakau di Blora

Bupati Arief Rohman Bertekad Kuat Kembangkan Pertanian Tembakau di Blora

Regional
Sumba Timur Kaya akan Potensi Wisata, Pemerintah Berdayakan Komunitas Lokal dan Pengembangan Berkelanjutan

Sumba Timur Kaya akan Potensi Wisata, Pemerintah Berdayakan Komunitas Lokal dan Pengembangan Berkelanjutan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com