"Kami kembangkan juga sayur-sayuran hidroponik," ucapnya.
Sejak masa Belanda
Pengelolaan panti khusus lansia telah berlangsung sejak zaman kolonisasi Belanda.
Dulunya banyak panti berdiri, tetapi saat ini tinggal satu yang beroperasi, yakni Panti Lansia Siti Anna.
Panti lansia banyak ditutup karena terbatasnya anggaran oprasional.
Seperti di Sei Selan, Bangka, pernah ada panti lansia yang salah satu biayanya diambil dari usaha susu sapi perah.
Belakangan susu sapi kurang diminati masyarakat sehingga penjualan menyusut yang berimbas pada penghasilan panti.
Sejarawan Pangkal Pinang, Akhmad Elvian, mengatakan, pada 1934 pemerintah Hindia Belanda membuat pusat perawatan bagi orangtua atau jompo bekas pekerja tambang timah di Pulau Bangka yang disebut dengan Lo Ngin Buk.
Baca juga: Mengenal Oma A Lian, Lansia yang Masih Aktif dan Penuh Semangat
Selanjutnya pada 1935 pengelolaan Lo Ngin Buk diserahkan kepada gereja Katolik, yaitu kepada bruder-bruder Budi Mulia.
Lo Ngin Buk yang tersebar di seluruh Pulau Bangka kemudian ditutup.
"Untuk membiayai Lo Ngin Buk, para bruder Budi Mulia memelihara sapi perah, yang hasil susunya kemudian dijual ke masyarakat," kata Elvian.
Peternakan sapi perah di Lo Ngin Buk pada 1980 ditutup karena dinilai tidak ekonomis lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.