Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baku Tembak dengan KKB di Wamena, Jalur Habema ke Nduga Dibatasi

Kompas.com - 23/08/2019, 16:08 WIB
Dhias Suwandi,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Pasca baku tembak antara kelompok kriminal bersenjata (KKB) dengan anggota TNI-Polri di Wamena, Jayawijaya, Papua, kini aparat keamanan mewaspadai jalur ke Danau Habema.

Jalan ke Danau Habema adalah jalur penghubung dari Kabupaten Jayawijaya ke Nduga, dimana pada 16 Agustus 2019 sempat menjadi lokasi pencegatan pasukan TNI oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya yang akhirnya menewaskan Pratu Sirwandi.

"Jalur ke Habema tetap dibuka, tapi kita batasi, kita ada pos di sana," ujar Dandim 1702 Jayawijaya, Letkol Inf. Candra Diyanto, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (23/8/2019).

Baca juga: Baku Tembak dengan KKB di Wamena, Satu Polisi dan Banpol Terluka

Menurut dia, dari lima anggota KKB yang terlibat baku tembak di Pasar Jibama, empat di antaranya melarikan diri ke arah belakang pasar dan mungkin saja akan kabur ke arah Habema.

Masyarakat pun diminta untuk menjauhi jalur tersebut, terutama pada malam hari.

"Kita mengimbau kepada masyarakat dan seluruh aparat untuk tetap waspada. Hindari tempat-tempat yang sunyi, hindari aktivitas malam hari yang tidak penting atau bahkan keluar dari jalur-jalur menuju arah ke Habema dan lain sebagainya," tutur Candra.

Sebelumnya diberitakan, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal menuturkan pada Jumat sekitar pukul 10.30 WIT, setelah melakukan penyidikan didapatkan informasi dari masyarakat pasar bahwa ada lima laki-laki dengan membawa senjata laras panjang dan revolver mengancam para pedagang pasar.

Belakangan diketahui kelimanya merupakan anggota KKB.

Baca juga: Dandim Jayawijaya: Penembakan di Wamena, 5 KKB yang Terlibat Bukan Kelompok Egianus Kogoya

Kemudian, informasi tersebut diteruskan lewat radio kepada rombongan patroli gabungan TNI-Polri yang dipimpin langsung oleh Kapolres Jayawijaya AKBP Tonny Ananda Swadaya, Dandim dan Danyon.

Setibanya di Pasar Jibama, personel patroli gabungan langsung berhenti dan turun untuk melakukan penangkapan anggota KKB.

Melihat kedatangan petugas, empat anggota KKB langsung melarikan diri dengan membawa dua  senjata laras panjang ke belakang pasar sambil melepaskan tembakan ke arah anggota.

Tembakan mengenai kaki seorang personel Polres Jayawijaya, Ipda Iwan dan satu orang keamanan pasar di bagian perut.

Sementara empat anggota KKB lari, satu orang lainnya bersembunyi di dalam mobil kijang super warna hijau yang sedang parkir di terminal Pasar Jibama.

"Kemudian, Kapolres beserta anggota berusaha mendekati mobil kijang hijau yang sudah terkepung dengan dilindungi oleh mobil armor timsus Polda Papua," ujar Kamal.

Saat kapolres dan anggota tepat berada di samping mobil kijang hijau, anggota KKB yang ada di dalam kijang melakukan perlawanan dengan menembak ke arah kapolres sebanyak dua kali yang disambut anggota Polri dengan tembakan gas air mata ke dalam mobil.

"Anggota lalu melepaskan tembakan peringatan, tetapi anggota KKB di dalam mobil Kijang kembali melepaskan tembakan sebanyak dua kali ke arah anggota, sehingga anggota melepaskan tembakan ke arah anggota KKB di dalam mobil kijang tersebut," kata dia.

Kamal menyebut, aparat keamanan kemudian mendobrak pintu mobil tersebut dan mendapati kondisi anggota KKB bernama Yusia Wandik (27) sudah tidak bernyawa.

Dikutip dari Kompas.id, pasca-penembakan di Wamena, status keamanan di Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, diberlakukan siaga satu. Belum diketahui sampai kapan status siaga satu tersebut diberlakukan.

Kepala Kepolisian Resor Jayawijaya Ajun Komisaris Besar Tonny Ananda saat dihubungi dari Jayapura, Jumat (23/8/2019) mengatakan, status Wamena saat ini siaga satu.

Polisi masih mengejar empat anggota KKB yang diduga menjadi pelaku penembakan di Wamena. Mereka berhasil kabur setelah kontak senjata di Pasar Jibama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com