Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Satu Anggota KKB Tewas pada Peristiwa Penembakan di Wamena

Kompas.com - 23/08/2019, 13:44 WIB
Kontributor Wamena, John Roy Purba,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

WAMENA, KOMPAS.com - Satu anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) tewas ditembak aparat penegak hukum di Kabupaten Jayawijaya, Jumat (23/8/2019) pagi, saat terjadi kontak senjata antara TNI, Polri dan Satpol PP dengan KKB.

Peristiwa itu bermula, ketika pukul 10.30 WIT pasukan gabungan TNI, Polri dan Satpol PP melakukan kegiatan patroli di seputar Kota Wamena.

Ketika pasukan gabungan melintas di Pasar Ajibama, mereka mendengar teriakan warga dan melihat masyarakat yang berhamburan lantaran ketakutan.

Baca juga: Dandim Jayawijaya: Penembakan di Wamena, 5 KKB yang Terlibat Bukan Kelompok Egianus Kogoya

Lalu ketika aparat gabungan mengecek apa yang terjadi, ternyata ada sekelompok KKB yang masuk ke dalam Kota Wamena.

Mereka membawa senjata api, sehingga masyarakat ketakutan.

Baca juga: Kontak Senjata di Wamena,1 Kelompok KKB Dilumpuhkan TNI-Polri

KKB masuk kota

"Jadi awalnya kami lagi patroli. Lalu mendengar teriakan masyarakat yang ketakutan, lantaran ada kelompok masyarakat yang membawa senjata," ungkap Kapolres Jayawijaya AKBP T Ananda kepada Kompas.com, Jumat.

Ananda yang memimpin pasukan gabungan itu kemudian langsung menyikapi informasi itu. Pihaknya kemudian mengetahui ada empat orang bersenjata lari ke arah belakang pasar dan satu orang berada di dalam sebuah mobil.

"Saat itu ada masyarakat yang memberitahukan kepada kami, jangan mendekati mobil. Di sana ada orang yang membawa senjata," katanya.

"Mengetahui informasi itu, saya langsung melalukan negosiasi dan negosiasi untuk meminta orang yang berada didalam mobil untuk menyerahkan diri, sekitar kurang lebih 10 menit."

Baca juga: Kasus Penjualan Amunisi ke KKB, Pangdam Yakin Pelaku Tidak Sendiri

Tembak Kapolres hingga 3 kali

Akan tetapi, lanjut Ananda, orang yang berada di dalam mobil malah menembaknya sebanyak tiga kali.

Beruntung, saat itu ia berhasil menghindar dari tembakan tersebut.

"Anggota yang mendengar tembakan langsung menembak balik ke arah mobil. Sehingga orang yang berada di dalam mobil tewas di tempat. Sedangkan temannya yang melarikan diri ke arah belakang pasar melakukan tembakan dan melarikan diri," ujarnya.

Ananda menegaskan saat ini pihaknya tengah menyelidiki kelompok KKB yang masuk ke dalam Kota Wamena berasal dari kelompok mana.

"Kami belum bisa pastikan mereka dari kelompok mana. Yang jelas kami sudah mendeteksi akan adanya kelompok separatis yang hendak masuk ke dalam kota dan mendukung elit politik separatis," pungkasnya.

Baca juga: Saat Warga Kampung yang Pernah Diduduki KKB Ikut Meriahkan HUT RI

Dikutip dari Kompas.id, pasca-penembakan di Wamena, status keamanan di Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, diberlakukan siaga satu. Belum diketahui sampai kapan status siaga satu tersebut diberlakukan.

Kepala Kepolisian Resor Jayawijaya Ajun Komisaris Besar Tonny Ananda saat dihubungi dari Jayapura, Jumat (23/8/2019) mengatakan, siaga satu diberlakukan di Wamena. Polisi masih mengejar empat anggota KKB yang diduga menjadi pelaku penembakan di Wamena. Mereka berhasil kabur setelah kontak senjata di Pasar Jibama.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com