BORONG, KOMPAS.com - Karolina Krisa Niken, bocah 8 tahun asal kampung Wesang, Desa Compang Wesang, Kecamatan Poco Ranaka, Kabupaten Manggarai Timur, NTT menderita lumpuh layu sejak lahir.
Kondisinya sangat memprihatinkan. Bocah yang biasa disapa Niken itu tidak bisa bergerak seperti anak normal. Setiap harinya, Niken hanya terbaring lemas di kamar tidur.
Bahkan untuk makan pun, Niken mesti disuapi. Tangan dan kakinya tidak bisa berbuat apa-apa.
Ironisnya lagi, meski giginya tumbuh, tetapi Niken tidak bisa mengunyah jenis makanan apapun.
Untuk makanan setiap hari, ia diberi susu sachet dan sering kali minum air hasil tirisan saat menanak beras.
Regina Mumut, ibu Niken, menceritakan anaknya itu lahir normal pada tahun 2012 lalu, tidak ada cacat sedikit pun.
Baca juga: Harapan Terwujud, Bocah Dinda yang Lumpuh Layu sejak Kecil Bisa Sekolah
"Pas lahir dia normal. Saya juga kaget sampai sekarang anak saya ini lemah tak berdaya. Dia menderita lumpuh layu. Sampai hari ini dia tidak bisa duduk dan makan. Kalau dia duduk itu harus ditopang. Kalau tidak dia jatuh," ungkap mama Regina kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Rabu (21/8/2019).
Ia menuturkan, ia dan sang suami selalu ingin membawa anaknya ke dokter. Namun, semuanya terkendala tidak ada dana untuk biaya pengobatan.
"Kami sangat sayang dengan Niken. Tetapi, mau obat ke dokter uang dari mana. Kita ini mau beli beras dan susu untuk dia saja susah," tutur Regina.
Menurut dia, suaminya mengalami cedera tangan sehinga susah mendapat pekerjaan. Selama ini dia menghidupi keluarganya dengan menangkap ikan di sungai atau binatang lain, kemudian menjual hasil tangkapannya untuk ditukar beras dan susu untuk Niken.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.