Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ridwan Tenangkan Ipda Erwin yang Terbakar dengan Istighfar

Kompas.com - 20/08/2019, 07:52 WIB
Agie Permadi,
Khairina

Tim Redaksi

Tenangkan korban

Siswa kelas 12 ini juga menceritakan tindakannya saat itu. Ridwan mengaku memang tengah melakukan praktek kerja lapangan (PKL) di Pemda Cianjur.

Siang itu, kebetulan ia sedang istirahat. Sambil mencari makan, Ridwan pun ingin melihat para mahasiswa yang tengah melakukan aksi demo.

Selang berapa lama, ia melihat insiden tersebut, Aiptu Erwin terbakar di tengah kerumunan massa. Petugas lain yang melihat itu kemudian berupaya memadamkan api di tubuh korban.

Mendengar erangan Aiptu Erwin yang kesakitan, Ridwan berinisiatif memberikan air minum, bahkan berupaya menenangkan korban dengan bacaan istighfar.

"Sebenarnya saya tak ikut memadamkan api di tubuh korban, cuma saat api sudah padam. Korban teriak histeris, terus saya inisiatif ambil air aqua gelas lalu kasih minum korban sambil nenangin, sambil istigfar biar lebih tenang lagi. Sambil teriak-teriak ke media ke polisi minta air lagi," tutur Ridwan.

Tak lama, rekan Aiptu Erwin membawanya untuk mencari pertolongan tindakan medis terhadap korban.

Dikatakan, bantuan tersebut dilakukan Ridwan atas dasar kemanusiaan. Tindakan Ridwan membantu orang yang membutuhkan patut diacungi jempol, ia berani terjun mengulurkan tangan.

"Atas dasar kemanusian, kan ada yang kesakitan butuh batuan dan pertolongan ya kita bantu," katanya.

Bahkan, sempat menenangkan korban yang mengerang kesakitan dengan membacakan istighfar.

"Waktu istighfar, takutnya korban umurnya enggak panjang,. Saya bacakan istighfar dan kasih minum. Korban teriak histeris panas, panas, minta ke RS, Saya coba tenangkan," ucapnya.

Ibu Ridwan, Yeti Rohayati (46) mengaku bangga dengan anaknya yang berani turun untuk membantu orang yang membutuhkan pertolongan.

Sebelumnya Yeti mengaku kaget saat pihak kepolisian menghubungi keluarganya. Ia khawatir terjadi sesuatu terhadap anaknya tersebut.

"Saya sempat kaget, was-was takut gimana-gimana pas denger itu. Kan ada demo mahasiswa di Pemda, anak saya kan PKL nya di Pemda. Itu belum tahu, baru kabar dari saudara di WA, katanya ada demo," tuturnya.

"Setelah tahu sekarang saya merasa bangga dengan anak, terharu juga, anak bisa seperti itu ada jiwa sosialnya," katanya.

Menurutnya, Ridwan anak yang baik dan pendiam. 

Warga Jangari Kidul RT 02/10 Desa Bobojong, Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur ini pun berharap anaknya tumbuh menjadi pria yang bisa bermanfaat bagi orang di sekitarnya.

Disinggung terkait cita-cita Ridwan, Yeti mendukung apa yang terbaik bagi anaknya itu.

"Kalau mau jadi polisi Ibu dukung yang terbaik buat Ridwan," Ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com