SUMEDANG, KOMPAS.com - Pemprov Jawa Barat (Jabar) bersama PT KAI telah merencanakan untuk melakukan reaktivasi jalur kereta api Bandung-Tanjungsari, Sumedang.
Rencana ini membuat warga yang menempati lahan PT KAI di sejumlah wilayah di Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, mulai resah.
Sebab, hingga saat ini, belum ada sosialisasi dari pemerintah maupun PT KAI terkait wacana tersebut.
Warga Desa Hegarmanah, Kecamatan Jatinangor Agus (38) mengatakan, saat ini warga mulai resah mendengar kabar rencana reaktivasi jalur kereta api yang aktif pada zaman kolonial Belanda ini.
Baca juga: Reaktivasi 4 Jalur Kereta di Jabar Senilai Rp 7,2 Triliun, Kapan Selesainya?
"Iya kita terus denger wacana ini, di berita-berita. Belum lagi katanya untuk reaktivasi di wilayah Garut itu sudah hampir selesai. Tapi untuk jalur Sumedang belum ada sosialisasi sama sekali. Ini membuat kami jadi was-was," ujarnya kepada Kompas.com di Jatinangor.
Agus menuturkan, lahan PT KAI saat ini telah menjadi pemukiman penduduk sejak puluhan tahun lamanya.
Sehingga, apabila jalur kereta api yang menghubungkan Stasiun Gedebage, Kota Bandung hingga Tanjungsari, Sumedang ini kembali diaktifkan, maka otomatis warga harus mencari tempat tinggal baru.
"Untuk itu, kami berharap baik dari pemerintah maupun dari pihak PT KAI itu segera sosialisasi. Jadi kami tahu langkah ke depannya. Kalau pun jadi, seperti apa langkah-langkahnya, kapan dilakukannya?" tanyanya.
Baca juga: Ridwan Kamil Sebut Kemenkeu Siap Bantu Pendanaan Reaktivasi Kereta Api
Sementara itu, Camat Jatinangor Syarif Effendi Badar menyebutkan, sejauh ini pihaknya masih menunggu kepastian dari Dishub Jabar dan PT KAI terkait wacana reaktivasi jalur kereta api ini.
"Sejauh ini kami belum menerima informasi soal sosialisasi dan yang lainnya. Justru kami menunggu informasi ini dari Dishub (Jabar) dan PT KAI," sebutnya kepada KOMPAS.com usai mengikuti tes seleksi lelang jabatan di SMAN 1 Sumedang, Kamis (15/8/2019).
Syarif menambahkan jika sudah ada informasi dari pihak terkait di tingkat provinsi, tentunya akan segera disampaikan ke warga.
"Belum, kami masih menunggu informasi dari Dishub (Jabar) dan PT KAI," katanya.
Baca juga: Reaktivasi Rel KA Cibatu-Garut, Warga Bantaran Rel Tunggu Kebijakan Ridwan Kamil
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.