KOMPAS.com - Nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kembali menjadi buah bibir setelah dikabarkan masuk dalam bursa calon menteri kabinet Presiden Joko Widodo.
Namun, Ahok menganggap banyak kandidat lainnya yang lebih baik daripada dirinya. Selain itu, Ahok juga mengaku telah teken kontrak dengan Metro TV untuk mengisi sebuah acara talkshow.
Hal itu terungkap saat Ahok berkunjunga di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), selama tiga hari.
Berikut ini fakta lengkap tentang Ahok selama berada di Kupang, NTT:
Di hadapan sejumlah tokoh agama, pemuda dan akademisi di Hotel Naka, Kupang, Ahok menjelaskan, dirinya sebetulnya sudah dijadwalkan untuk mengisi sebuah acara talkshow di Metro TV setiap hari Kamis.
Sayangnya, program bertajuk "BTP Menjawab" itu masih belum terealisasi. Ahok pun mengaku tidak mengetahui pasti alasan penundaan tersebut.
"Saya tidak tahu, apakah ada hubungan dengan politik sehingga acaranya ditunda," katanya.
Baca juga: Ahok Sebut Sudah Teken Kontrak "Talkshow" dengan Metro TV, tapi...
Mantan Gubernur DKI Jakarta yang juga politisi PDI-P Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, tiba di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur ( NTT), Selasa (13/8/2019) siang.
Tampak Ahok datang seorang diri, tanpa didampingi istrinya, Puput Nastiti Devi. Ahok hanya tampak didampingi sejumlah staf.
"Enggak ikut, dia lagi jaga ibu saya di rumah di Jakarta," ucap Ahok singkat, saat diwawancarai Kompas.com, Selasa.
Baca juga: "Saya Tidak Malu Dipanggil Ahok"
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mengaku telah mendengar informasi jika namanya disebut-sebut masuk menjadi kandidat menteri.
Ahok pun dengan santai menanggapi bahwa masalah memilih menteri adalah hak prerogatif Presiden Joko Widodo.
Dirinya bahkan menganggap banyak calon lainnya yang lebih baik dan pantas untuk dijadikan menteri.
"Masih banyak yang lebih baik dari saya, untuk ditempatkan menjadi menteri," kata Ahok usai berdialog dengan sejumlah tokoh agama di Kota Kupang serta akademisi dari beberapa universitas di Kupang.
Ahok juga membantah kabar tentang adanya perjanjian dirinya dengan Presiden Jokowi tentang jatah menteri.
"Tidak ada perjanjian untuk saya menjadi menteri," ungkap Ahok, di Hotel Naka, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (13/8/2019) sore.
Baca juga: Disebut-sebut Bakal Jadi Menteri Jokowi, Ini Komentar Ahok
Sekretaris DPD PDIP NTT Yunus Takandewa mengatakan, Ahok berada di Kupang selama tiga hari, dari tanggal 13-15 Agustus.
Menurut Yunus, salah satu agenda kegiatan Ahok di Kupang adalah menjajaki investasi pakan ternak di wilayah Kecamatan Kupang Barat.
"Beliau akan berbagi konsep kemandirian ekonomi, usaha kecil menengah dan perhatian sosial melalui aplikasi teknologi kepada khalayak umum," sebut Yunus.
Sementara itu, Ketua DPD PDIP NTT Emi Nomleni, mengatakan, untuk tahap awal, Ahok akan menanam jagung di lahan seluas 500 hektar.
"Untuk tahap awal, Ahok akan menanam jagung di lahan seluas 500 hektare, dari total lahan yang dibutuhkan sebanyak 5.000 hektare," ujar Emi.
Baca juga: Tiba di Kupang Siang Ini, Ahok Jajaki Investasi Pakan Ternak di NTT
Saat berdialog dengan sejumlah tokoh agama, tokoh pemuda, dan akademisi di Hotel Naka, sempat terlontar pertanyaan tentang nama Ahok yang justru terkenal usai dirinya bebas dari penjara Brimob.
"Sebenarnya orang panggil saya Ahok saya tidak marah dan tidak malu dipanggil Ahok. Biasa-biasa saja itu," ungkap Ahok yang disambut tawa peserta yang hadir.
Ahok menjelaskan, kalau namanya Ahok adalah pemberian dari sang ayah. Nama itu berarti hoki.
"Sebenarnya, asli dalam akta lahir nama saya itu Banhok, karena orang tua saya nikah mereka tidak membuat akta nikah,"ujar Ahok.
Baca juga: Ahok 3 Hari Keliling NTT, Ini yang Akan Dilakukan
Setelah menanggapi kemungkinan dirinya ditunjuk menjadi menteri oleh Presiden Jokowi, Ahok pun membantah dirinya akan mencalonkan diri sebagai Gubernur NTT. Ahok justru balik memuji Gubernur NTT Viktor Laiskodat.
"Pak Viktor masih memimpin dengan bagus kok," katanya.
Ahok bercerita, kunjungannya ke Kota Kupang untuk berinvestasi pakan ternak di salah satu kabupaten di Pulau Timor serta berdialog dengan tokoh agama, akademisi, dan masyarakat Kota Kupang.
Baca juga: Ahok: Masih Banyak yang Lebih Cocok Jadi Menteri daripada Saya
Sumber: KOMPAS.com (Sigiranus Marutho Bere, Rachmawati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.