Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhan soal Brigadir Anumerta Hedar Gugur Ditembak KKB: Harus Diserang, Jangan Dibiarkan

Kompas.com - 14/08/2019, 18:28 WIB
Ghinan Salman,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu akan melakukan konsolidasi setelah seorang personel dari Polda Papua Brigadir Anumerta Hedar gugur dengan luka tembak di tangan kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Briptu Hedar sebelumnya disandera oleh KKB di Kampung Usir, Kabupaten Puncak, Papua, Senin (12/8/2019).

"Nanti saya konsolidasi ke kantor, saya simak betul. Bila perlu saya panggil ke kantor apa penyebabnya," kata Ryamizard usai memberi kuliah umum di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran, Surabaya, Rabu (14/8/2019).

Baca juga: Tim TNI-Polri Dengar Suara Tembakan saat Olah TKP Penembakan Briptu Hedar

Ryamizard mengatakan sepakat dengan pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang meminta Polri untuk balas menyerang lantaran personelnya telah gugur setelah disandera oleh KKB.

Menurut dia, apa yang sudah dilakukan KKB kepada penegak hukum tidak boleh dibiarkan.

"Memang harus diserang, jangan dibiarkan, enggak boleh. Ini Negara Republik Indonesia, itu (KKB) pemberontak, itu enggak boleh dibiarkan," ujar Ryamizard.

Sebelumnya diberitakan, Briptu Hedar ditemukan gugur, Senin (12/8/2019) pukul 17.30 WIT, tidak jauh dari lokasi penyanderaan.

Peristiwa itu bermula Senin sian saat Hedar dan Bripka Alfonso Wakum sedang melakukan penyelidikan di Kabupaten Puncak dengan menggunakan sepeda motor.

Baca juga: Brigpol Hedar Pernah Selamatkan Warga Sulsel yang Jadi Perakit Senjata KKB

 

Alfonso yang menyetir, sementara Hedar dibonceng di belakang.

Ketika melintas di Kampung Usir, Hedar dipanggil oleh rekannya warga setempat. Alfonso kemudian menghentikan kendaraannya.

Selanjutnya, Hedar menghampiri temanya itu, sedangkan Alfonso menunggu di atas motor.

Pada saat Hedar berbicara dengan rekannya, tiba-tiba sekolompok orang datang serta langsung membawa Hedar ke tempat lain yang tidak diketahui rekannya.

Alfonso langsung melarikan diri melaporkan peristiwa tersebut ke Pos Polisi Kago, Kabupaten Puncak. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com