Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Penasaran Lihat Penampakan Permukiman Warga yang Muncul Saat Waduk Jatigede Surut

Kompas.com - 12/08/2019, 12:53 WIB
David Oliver Purba

Editor

SUMEDANG, KOMPAS.com - Debit air di Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat surut drastis. Kondisi ini sudah terjadi sejak dua bulan lalu. 

Surutnya Waduk Jatigede membuat jalan provinsi, permukiman warga, hingga tempat pemakaman umum di sejumlah wilayah yang dulunya merupakan desa desa di Kecamatan Darmaraja dan Kecamatan Wado, kembali muncul ke permukaan.

Hal ini, menjadi daya tarik tersendiri bagi warga dari berbagai daerah yang penasaran melihat sisa-sisa puing bangunan pemukiman warga eks wilayah genangan Waduk Jatigede.

Hal itu juga dimanfaatkan oleh warga untuk membuka warung.

Pemilik salah satu warung, Wati (40) mengaku, di saat Waduk Jatigede surut seperti saat ini, lebih banyak pengunjung datang.

Jika dibandingkan saat air waduk penuh, jumlah pengunjung naik dua kali lipat.

"Ramai saat surut seperti sekarang. Apalagi Sabtu, Minggu sama hari libur, di sini penuh. Beda waktu airnya penuh masih sedikit yang datang," tuturnya di warungnya di eks Desa Cibungur, Kecamatan Darmaraja, Sabtu (10/8/2019).

Baca juga: 5 Fakta Penampakan Waduk Jatigede Saat Kemarau, Sudah 2 Bulan Surut hingga Jadi Lokasi Wisata Baru

Saat surut seperti sekarang, kata Wati, warga sekitar mendirikan warung sementara dekat puing bangunan atau mendekati pesisir.

"Kalau air penuh warung ini juga terendam. Kami jualan pindah lagi ke atas, ke pesisir batas waduk penuh," sebutnya.

Abah Suntia Praja menunjukkan puing masjid tempat dia dahulu beribadah sebelum Waduk Jatigede menggenang wilayah Desa Cibungur, Darmaraja, Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (10/8/2019) siang. AAM AMINULLAHAam Aminullah Abah Suntia Praja menunjukkan puing masjid tempat dia dahulu beribadah sebelum Waduk Jatigede menggenang wilayah Desa Cibungur, Darmaraja, Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (10/8/2019) siang. AAM AMINULLAH
Salah satu warga asal Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Cecep mengaku sengaja datang untuk liburan ke Waduk Jatigede.

Sayang, kata Cecep, di sekitar Waduk Jatigede belum terdapat hotel atau penginapan sehingga saat berlibur hanya bisa melakukan perjalanan pulang pergi Tasik-Sumedang.

Baca juga: Penampakan Eks Permukiman Warga Saat Waduk Jatigede Surut Drastis Akibat Kemarau

Cecep datang bersama keluarganya karena penasaran melihat penampakan bangunan-bangunan yang bermunculan di wilayah genangan Waduk Jatigede.

Abah Suntia Praja menunjukkan puing masjid tempat dia dahulu beribadah sebelum Waduk Jatigede menggenang wilayah Desa Cibungur, Darmaraja, Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (10/8/2019) siang. KOMPAS.com/Aam Aminullah Abah Suntia Praja menunjukkan puing masjid tempat dia dahulu beribadah sebelum Waduk Jatigede menggenang wilayah Desa Cibungur, Darmaraja, Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (10/8/2019) siang.
Saat Waduk Jajtigede surut, bangunan di sana terlihat seperti kota yang hilang.

"Iya katanya hotel ada di kota, jarak dari sini (Waduk Jatigede) sekitar 25 kilometer. Cukup jauh, jadi harus pulang pergi," katanya. (KONTRIBUTOR SUMEDANG, AAM AMINULLAH)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com