Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benelli Bobber Bupati Trenggalek, Terinspirasi Jokowi hingga Jadi Cara Belanja Masalah

Kompas.com - 06/08/2019, 07:00 WIB
Slamet Widodo,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

TRENGGALEK, KOMPAS.com - Suara deru mesin motor terdengar menggema dari sekitar parkiran kendaraan dinas bupati Trenggalek.

Sebuah motor custom Bobber warna hitam mengkilap muncul dan di parkir di halaman pendopo Kabupaten Trenggalek.

“Coba cek tekanan angin ban,” perintah Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin kepada salah satu pegawainya.

Baca juga: Hobi Motor 5 Kepala Daerah: Cinta Mati pada Vespa, Nge-trail ke Pelosok, hingga Terinspirasi Jokowi

Siapa sangka, bupati yang selalu kalem dalam setiap aktivitasnya ini punya hobi yang "anak muda banget", ya, menggeber Bobber.

Arifin memiliki motor modifikasi jenis Bobber. Seringkali, kepala daerah termuda ini mengendarai motor modifikasi kesayangannya ketika melakukan sejumlah kegiatan kedinasan maupun kegiatan pribadi.

Jika sedang menggeber kuda besi tunggangannya bersama komunitas motor, biasanya helm, kacamata hitam, jaket denim dan celana jeans, jadi tampilan pilihan sang bupati.

“Saya menghadiri undangan kedinasan maupun sosialisasi, lebih asyik naik motor,” ujar Arifin.

Senang motor sejak SMA

Kecintaannya akan kuda besi dimulai sejak duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA). Kala itu, Nur Arifin sudah mulai suka mengutak-atik bentuk sepeda motor.

Karena sempat mengalami kecelakaan ketika mengendarai sepeda motor, orangtua Arifin melarangnya mengendarai sepeda motor. Terpaksa, Arifin harus selalu naik angkutan kota apabila ke sekolah maupun keluar rumah.

Namun, namanya jiwa muda memang sulit dibendung. Arifin beberapa kali curi-curi kesempatan mengendarai motor milik adiknya.

“Kalau pakai motor ya curi-curi pinjam punya adik,” ujar Arifin.

Arifin kembali menggunakan sepeda motor ketika mulai manjadi pejabat publik di Trenggalek. Sepeda motor pertama Gus Ipin, sapaan akrabnya, adalah jenis trail.

Dinilai sepeda motor jenis ini bisa digunakan mengeksplore ke seluruh wilayah Trenggalek yang wilayahnya banyak perbukitan.

Tunggangan trailnya itu dinilai lebih efektif menembus jalan hingga ke pelosok dibanding menaiki mobil Jeep.

Custom motor berawal dari Jokowi

Lambat laun muncul keinginan dari pria yang pernah menjadi wakil wali kota Trenggalek ini memiliki motor custom.

Keinginan itu berawal dari sosok Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga memiliki motor custom. Bahkan, tempat untuk memodifikasi sepeda motornya juga dipercayakan terhadap bengkel yang sama dengan yang memodifikasi sepeda motor Jokowi.

“Salah satu motor beliau hasil modifikasi Katros Garage, terus kami kontak dan jadilah si Bobber itu,” ujar Nur Arifin.

Baca juga: Mengintip Kuda Besi Tunggangan Kepala Daerah

Arifin sengaja memilih memodifikasi sepeda motornya, meski jenis sepeda motor yang sudah jadi buatan pabrikan tersedia.

Baginya, memodifikasi sepeda motor sesuai dengan keinginan merupakan kebanggaan karena membutuhkan pemikiran tepat. Selain itu, dengan modifikasi sepeda motor, harganya lebih murah dibanding buatan pabrikan.

“Pengennya sih punya Triumph Bobber, tapi mahal. Mending sisa anggarannya bisa digunakan hal yang lebih bermanfaat,” ujar Nur Arifin.

Usaha memodifikasi motor dimulai. Motor Benelli Patagonian Eagle 250cc dipilih sebagai bahan modifikasi, karena sangat cocok untuk model Bobber. Selain itu, suara mesin Benelli yang dikeluarkan dari knalpot juga bisa lebih menderu.

“Untuk bahan, awalnya saya memilih Kawasaki seperti milik beliau Presiden Jokowi, Tapi, disarankan oleh pihak Katros Garage, Benelli lebih tepat untuk jenis Bobber,” ujar Nur Arifin.

Terkait kesukaan mengendarai sepeda motor tersebut, Nur Arifin tidak lagi dilarang oleh keluarga. Justru, sang istri yakni Novita Hardiny mendukung apabila Nur Arifin menggunakan sepeda motor untuk mendukung aktivitasnya.

Seringkali Nur Arifin naik sepeda motor untuk blusukan ke berbagai wilayah di Kabupaten Trenggalek.

“Malah istri saya mendukung, sebab sejak pacaran belum pernah merasakan dibonceng, dan akhirnya ya bikin motor Bobber yang ada boncengannya,” ujar Nur Arifin sambil tertawa.

Merangkul komunitas

Tidak hanya sekedar menjadi hobi, Nur Arifin menggunakan sepeda motor juga untuk merangkul seluruh komunitas motor di Trenggalek.

Dalam setiap kecamatan yang disinggahi selama touring, selalu terselip acara sosialisasi peduli lingkungan serta mengendalikan sampah plastik.

Sambil touring naik sepeda motor, biasanya Nur Arifin juga "belanja masalah". Jika sedang touring, dia sekaligus melakukan peninjauan kondisi jalan. Apabila ditemukan jalan berlubang atau rusak, hingga laporan warga mengenai permohonan perbaikan jalan perkampungan, menjadi catatan langsung sebagai bahan rapat bersama organisasi perangkat daerah (OPD).

“Kalau naik mobil jalan gelombang sedikit tidak terasa. Kalau naik motor tahu bagian jalan mana yang rusak dan perlu diperbaiki. Jadi ninjau infrastruktur lebih bisa detail,” ujar  Nur Arifin.

Nur Arifin merasakan, mengendarai sepeda motor dalam melakukan aktivitas memiliki kelebihan tersendiri yang tidak bisa dirasakan ketika berada dalam mobil.

Dinilai, mengendarai sepeda motor bisa sebagai relaksasi, apalagi ketika di pagi hari dengan suasana sisi kiri kanan hutan alami maupun hutan pinus.

“Asyiknya naik motor di situ, naik motor juga ada alasan untuk main hujan-hujanan,” ucap Arifin.

Karena memiliki motor modifikasi, seringkali ada ajakan untuk touring keluar kota oleh sejumlah komunitas yang ada di Surabaya maupun yang ada di Trenggalek.

Namun, hingga saat ini belum tersampaikan, karena terbentur padatnya kesibukan sebagai Bupati Trenggalek.

Mengendarai sepeda motor modifikasi juga ada dukanya, yakni terkadang beberapa bagian peralatan terjadi masalah. Akan tetapi secara umum, selama mengendarai motor modifikasinya tidak menemui masalah yang berarti.

“Jadi harus sering cek spare partnya, namanya saja motor modifikasi. Beda dengan buatan pabrik,” ujar Nur Arifin.

Selain motor modifikasi dan trail, Nur Arifin juga memiki sepeda kayuh antik. Dalam waktu tertentu, Gus Ipin mengayuh sepeda antik bersama komunitas, keliling santai di wilayah Trenggalek.

“Sering juga saya pakai keliling bersepeda naik onthel ala-ala Presiden RI Pertama Soekarno,” ujar Nur Arifin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com