Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Tukang Bubur Beri Seserahan Senilai RP 200 Juta | Selamat Setelah Mengapung 5 Hari di Laut

Kompas.com - 05/08/2019, 05:36 WIB
Rachmawati

Editor

Endro ditemukan terombang-ambing oleh KM Bunga Tanjung.

Dilansir dari Tribunbanjarbaru.com, di video rekaman yang diterima dari Basarnas terlihat Endro menceritakan bahwa setelah kapal terbakar dan tenggelam, dirinya dan 31 awak kapal mengapung bersama.

Untuk mengatasi haus, Endro meminum air kencingnya dua kali dalam sehari. Dia pun sempat menangkap seekor ikan dan memakannya. Oleh karena tak kunjung ada pertolongan, dia mengambil sikap berpencar.

“Setelah empat hari mengapung tidak ada juga bantuan, saya meminta izin kapten untuk berpisah,” ujarnya.

Selanjutnya Endro bersama tiga awak lainnya memisahkan diri.

Dalam perjalanan, mereka seperti melihat sebuah pulau.

"Sempat melihat pulau. Namun karena sudah tidak punya kekuatan lagi, saya tidak bisa melanjutkan perjalanan dan hanya pasrah," akunya lagi.

Baca juga: Kisah Endro, Selamat Setelah Mengapung 5 Hari dan Minum Air Kencing hingga Tangkap Ikan

 

3. Soal twit, Risma: aku sudah biasa dihina

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kembali menanggapi cuitan anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan ( TGUPP) DKI Jakarta Marco Kusumawijaya yang menyerang dirinya.

Dalam cuitannya di media sosial Twitter, Marco mengatakan, pengelolaan sampah di Jakarta akan bagus bila Risma menjabat kepala Dinas Persampahan DKI.

Saat ditemui usai acara Welcome Dinner Asia Pasific Hospice and Palliative Care Conference (APHC) di Halaman Taman Surya, Balai Kota Surabaya, Sabtu (38/2019) malam, Risma mengaku belum membaca cuitan anggota TGUPP Anies Baswedan tersebut.

Ia pun menyerahkan semuanya ke jajarannya di Pemerintah Kota Surabaya.

"Aku enggak moco kok (aku enggak baca). Nanti kita lihat, itu urusannya teman-teman ya," kata Risma, Sabtu.

Menurut Risma, ia sudah terbiasa mendapatkan hinaan dari orang-orang yang tidak suka dengan apa yang sudah dilakukan untuk Kota Surabaya.

"Iya, ngenyek (menghina) ya. Enggak apa-apa, aku biasa dinyek (dihina) kok. Dia ngenyek aku, nanti dilihat saja ya," ujar Risma.

Ia menambahkan, tidak mau ambil pusing dan memilih menanggapinya dengan santai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com