KOMPAS.com - Pernikahan Muhammad Kusmantono (23) dan Niswatun Hasanah (19) gadis asal Desa Lambanggelun mendadak viral di media sosial.
Kusmantono melamar gadis pujaan hatinya dengan seserahan berupa 2 ekor sapi, 3 ekor kambing, 1 ton beras, 1 kuintal beras ketan, 1 buah motor Vario, dan emas 20 gram.
Total seserahan yang diberikan senilai Rp 200 juta.
Berita tentang seserahan dengan nilai fantastis tersebut mendapat perhatian dari banyak pembaca.
Sementara di Banjarmasin, Endro (40) korban musibah tenggelamnya KM Pieces GT 93 ditemukan selamat setelah bertahan selama lima hari di laut dengan mengapung menggunakan tempat ikan yang terbuat dari styrofoam.
Untuk bertahan hidup, dia minum air kencingnya dan sempat menangkap ikan untuk dimakan.
Berikut 5 berita populer nusantara:
Seserahan yang diberikan senilai total Rp 200 juta. Semua seserahan tersebut diarak dari rumah pengantin laki-laki ke rumah pengantin wanita yang jaraknya tidak begitu jauh, yakni di Dukuh Mandelun, Desa Lambanggelun, Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
Prosesi seserahan dengan cara diarak tersebut menjadi viral di sosial media.
Muhammad Kusmantono mengatakan sesarahan yang dilakukan kemarin itu sebagai bentuk rasa sayangnya pada pengantin wanita, Niswatun Hasanah.
"Alhamdulillah mas, senang sekali dan bersyukur atas rejeki yang telah diberikan ini," katanya.
Ia mengatakan setiap hari ia bekerja sebagai tukang bubur di daerah Bogor, Jawa Barat.
"Saya menjalin hubungan dengan Niswa belum ada satu tahun. Genap satu tahun besok tanggal 14 Agustus," tambahnya.
Baca juga: Menikah, Tukang Bubur Berikan Seserahan Honda Vario, 2 Sapi Impor, 3 Kambing, dan 20 Gram Emas
Endro ditemukan terombang-ambing oleh KM Bunga Tanjung.
Dilansir dari Tribunbanjarbaru.com, di video rekaman yang diterima dari Basarnas terlihat Endro menceritakan bahwa setelah kapal terbakar dan tenggelam, dirinya dan 31 awak kapal mengapung bersama.
Untuk mengatasi haus, Endro meminum air kencingnya dua kali dalam sehari. Dia pun sempat menangkap seekor ikan dan memakannya. Oleh karena tak kunjung ada pertolongan, dia mengambil sikap berpencar.
“Setelah empat hari mengapung tidak ada juga bantuan, saya meminta izin kapten untuk berpisah,” ujarnya.
Selanjutnya Endro bersama tiga awak lainnya memisahkan diri.
Dalam perjalanan, mereka seperti melihat sebuah pulau.
"Sempat melihat pulau. Namun karena sudah tidak punya kekuatan lagi, saya tidak bisa melanjutkan perjalanan dan hanya pasrah," akunya lagi.
Baca juga: Kisah Endro, Selamat Setelah Mengapung 5 Hari dan Minum Air Kencing hingga Tangkap Ikan
Dalam cuitannya di media sosial Twitter, Marco mengatakan, pengelolaan sampah di Jakarta akan bagus bila Risma menjabat kepala Dinas Persampahan DKI.
Saat ditemui usai acara Welcome Dinner Asia Pasific Hospice and Palliative Care Conference (APHC) di Halaman Taman Surya, Balai Kota Surabaya, Sabtu (38/2019) malam, Risma mengaku belum membaca cuitan anggota TGUPP Anies Baswedan tersebut.
Ia pun menyerahkan semuanya ke jajarannya di Pemerintah Kota Surabaya.
"Aku enggak moco kok (aku enggak baca). Nanti kita lihat, itu urusannya teman-teman ya," kata Risma, Sabtu.
Menurut Risma, ia sudah terbiasa mendapatkan hinaan dari orang-orang yang tidak suka dengan apa yang sudah dilakukan untuk Kota Surabaya.
"Iya, ngenyek (menghina) ya. Enggak apa-apa, aku biasa dinyek (dihina) kok. Dia ngenyek aku, nanti dilihat saja ya," ujar Risma.
Ia menambahkan, tidak mau ambil pusing dan memilih menanggapinya dengan santai.
"Katanya, orang sabar itu kekasihnya Allah. Harus sabar biar nanti yang balas gusti Allah ya," imbuh Risma.
Baca juga: Soal Twit Anggota TGUPP DKI, Risma: Aku Sudah Biasa Dihina
"Tersangka mengungkap kekesalannya dengan postingan negatif," kata Kapolres Ciamis, Ajun Komisaris Besar Bismo Teguh Prakoso saat ekspos kasus perusakan rumah menteri Susi di Mapolres, Minggu (4/8/2019).
Menurut Bismo, unggahan tersebut bertendensi menghina, mencemarkan nama baik, dan menghancurkan karier Menteri Susi.
Penyidik Satreskrim Polres Ciamis kemudian bekerja sama dengan ahli bahasa untuk menyelidiki unggahan yang ditulis A di media sosial.
Menurut keterangan ahli bahasa, pada unggahan tersangka ada unsur kesengajaan dari pelaku untuk menghina dan mencemarkan nama baik Susi.
Meski demikian, hingga saat ini polisi masih menjerat A dengan pasal perusakan terhadap kediaman Susi Pudjiastuti.
Baca juga: Rumah Menteri Susi Dirusak, Pelaku Diketahui Sering Hina Susi di Medsos
Ada 2 video yang didapatkan Kompas.com terkait aksi itu. Video pertama menayangkan adegan 2 polisi mengejar mobil Toyota Fortuner di tengah kondisi arus lalu lintas yang sedang ramai.
Tampak dalam tayangan pada video pertama, mobil warna putih dengan nopol S 1479 QJ berhenti di tengah jalan, lalu didekati oleh 2 polisi. Saat mendekati mobil, petugas menodongkan pistol ke arah pengemudinya.
Lalu pada video kedua, 2 petugas sedang berusaha membuka pintu mobil bagian kanan. Tayangan itu memperlihatkan kedua petugas sedang memegang pistol, satu diarahkan ke atas dan satunya lagi ke bawah.
Sumber : KOMPAS.com (Rachmawati, Ghinan Salman, Candra Nugraha)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.