Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Wawan, Kayuh Becak dengan Satu Kaki demi Keluarga

Kompas.com - 03/08/2019, 07:00 WIB
Wijaya Kusuma,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

Ia akhirnya menyisihkan uang penghasilanya untuk ditabung. Setelah beberapa tahun, uang tabungan itu digunakanya untuk membeli becak.

"Nabung sebisanya mas, kadang Rp 1.000 kadang ya Rp 5.000. Satu tahun lalu, Saya bisa beli becak ini, harganya Rp 700.000," tuturnya sambil tersenyum.

Mandiri sejak kecil

Wawan Setiawan dahulu tinggal bersama kedua orang tuanya di Magelang, Jawa Tengah. Di usianya yang masih kecil, kedua orang tuanya meninggal dunia.

"Orang tua meninggal karena sakit. Saat itu saya usia 3 tahun," ungkapnya.

Di saat anak-anak seusianya asik bermain, Wawan terpaksa harus mencari nafkah.

Ia pun mencari nafkah dengan berjualan koran, menjadi tukang semir sepatu di jalanan Magelang, Jawa Tengah.

"Saya tidak sekolah, umur 7 tahun hidup di jalan, cari uang agar bisa makan. Pokoknya cari uang, tapi yang tidak merugikan orang lain," tegasnya.

Kaki diamputasi

Wawan mengatakan, musibah hingga kaki kananya harus diamputasi terjadi saat di Magelang. Saat itu, pada malam hari ia hendak menuju Yogyakarta.

Saat berjalan kaki, ia terperosok ke dalam lubang sedalam lutut orang dewasa. Lubang tersebut ternyata bekas orang membakar sampah.

"Tahun 2013 Saya jatuh, langsung tidak sadarkan diri, tahu-tahu sudah di rumah sakit. Cerita orang yang menolong, saya jatuh di lubang bekas orang bakar sampah dan masih panas," kata Wawan.

Akibat kejadian itu, kaki kanan dan kirinya mengalami luka bakar. Ia pun harus dirawat di rumah sakit selama beberapa hari.

Keluar dari rumah sakit, Wawan langsung menjalankan profesinya sebagai tukang becak. Sebab, ia harus tetap mencari nafkah.

Menurut Wawan, kakinya sering terasa sakit saat mengayuh becak. Namun, karena tidak ada biaya, rasa sakit itu ditahanya dan terus menarik becak.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com