Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Menteri Susi di Pangandaran Dilempari Batu, Kaca Jendela Pecah

Kompas.com - 02/08/2019, 14:01 WIB
Candra Nugraha,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PANGANDARAN, KOMPAS.com — Kaca pos satpam PT ASI Pudjiastuti Aviation Pangandaran yang juga kediaman Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti di Jalan Merdeka, Pangandaran, dilempari batu oleh orang tak dikenal, Jumat (2/8/2019) dini hari.

Pantauan di lokasi, tampak kaca pos satpam yang berada di kompleks rumah Susi pecah. Pos juga telah dipasangi garis polisi.

Salah seorang petugas keamanan PT ASI Pudjiastuti Aviation, Hendrawan, mengatakan, perusakan kaca pos satpam terjadi pada pukul 00.50 WIB.

Saat itu, dia sedang berada di ruang resepsionis perusahaan. Tiba-tiba terdengar suara pecahan kaca dari arah depan.

"Saya lagi ngecas handphone di ruang resepsionis. Kebetulan ruang pos satpam (yang dirusak) sedang diperbaiki," kata Hendrawan saat ditemui di lokasi kejadian, Jumat.

Baca juga: Hebohnya Warga yang Bikin Menteri Susi Pudjiastuti Tersandung

Dia dan rekannya lalu bergegas untuk mengecek asal sumber suara. Ternyata suara pecahan kaca tersebut berasal dari pos satpam. 

Dia berusaha mencari pelaku ke jalan raya di depan kediaman Susi.

Saat itu, di lampu merah tak jauh dari rumah Susi, Hendrawan melihat seorang pengendara sepeda motor matic tengah melaju kencang ke arah selatan.

Upaya perusakan kaca pos satpam ini tidak terekam kamera pengawas CCTV karena tidak terpasang hardisk.

Baca juga: Saat Susi Pudjiastuti Beri Salam Perpisahan dan Pesan kepada Nelayan

Sekuriti lain yang berjaga di rumah Susi, Endi Supendi mengatakan, perusakan pos satpam di rumah Susi sudah tiga kali terjadi.

Perusakan pertama terjadi pada tanggal 7. Perusakan selanjutnya terjadi sepekan kemudian pada 13 Juli. Perusakan ketiga terjadi pada Jumat dini hari tadi.

"Yang pertama tengah malam. Kalau yang kedua menjelang subuh," ujarnya.

Perusakan dilakukan dengan memecahkan kaca jendela dengan dilempar batu. Namun, hingga kini belum diketahui pelakunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com