Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Susi Pudjiastuti Beri Salam Perpisahan dan Pesan kepada Nelayan

Kompas.com - 29/07/2019, 12:18 WIB
Ari Widodo,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

DEMAK, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berbicara soal kemungkinan masa jabatannya berakhir pada Oktober 2019 mendatang. Susi pun memberi pesan-pesan yang biasa dia sampaikan kepada para nelayan.

Hal itu terjadi saat Susi berkunjung ke pesisir Desa Betahwalang, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Senin, (29/7/2019). Kehadiran Susi untuk menghadiri kegiatan sedekah laut yang digelar oleh nelayan setempat.

"Jangan menggantungkan nasib pada pemerintah. Nek ora ana apa apa, kula dadi Menteri isa lengser 20 Oktober 2019. (Kalau tidak ada apa-apa, saya jadi Menteri sudah bisa lengser pada 20 Oktober 2019)," ujar Susi saat memberikan sambutan.

Kata-kata Susi tersebut langsung mendapat respons. Ribuan nelayan bersahutan meminta Susi tidak diganti dari posisinya saat ini.

Para nelayan menghendaki perempuan yang terkenal dengan slogan "Tenggelamkan! " ini tetap menduduki jabatan sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan di kabinet terbaru Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Hebohnya Warga yang Bikin Menteri Susi Pudjiastuti Tersandung

Melanjutkan sambutannya, Susi mengimbau agar masyarakat menjaga laut dari bahaya pencemaran sampah plastik. Sebab, plastik tidak mudah terurai dan mengganggu habitat hidup biota laut.

Susi yang hadir mengenakan sepatu sandal flat hitam ini juga mengimbau agar para nelayan tak menangkap rajungan betina yang bertelur.

"Nek dijupuk, ana ndoge yo sampeyan mbuang rejeki sak miliar. Rajungan wedok aja dipundut ben manak. (Kalau diambil ada telurnya ya buang rejeki satu miliar. Rajungan betina jangan diambil, biar beranak)," kata Susi.

"Seekor rajungan betina menghasilkan 1,3 juta telur. Jika diambil maka yang rugi anak cucu sampeyan," ucap Susi saat melanjutkan sambutannya.

Susi meminta para nelayan berjanji kepada Tuhan untuk merawat laut dan mahluk hidup di dalamnya.

Selain beberapa petuah tersebut, Susi juga berpesan agar nelayan yang masih melihat atau menemukan alat cantrang, agar mengambil dan menyerahkannya kepada polisi.

"Masak orang sebanyak ini takut. Ibu saja kecil berani menangkap kapal asing," kata Susi.

Selanjutnya, Susi mengajak ribuan peserta sedekah laut untuk mengumandangkan shalawat.

Dengan khidmat, Susi memimpin shalawat dan dilanjutkan doa sebelum menyantap hidangan selamatan yang sudah disediakan warga.

Setelah itu, perjalanan dilanjutkan menuju lepas pantai untuk melepas benih rajungan, kepiting dan udang.

"Mangrove harus dijaga, tanam terus. Bakau kalau dibabat, malaria muncul. Ikan, rajungan, udang akan hilang, sebab mereka tinggal di sela-sela pohon bakau," kata Susi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com