Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Susi: Bersyukur Nelayan Tak Perlu Beri Makan Rajungan, Jangan Kufur Nikmat

Kompas.com - 29/07/2019, 13:37 WIB
Ari Widodo,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

DEMAK, KOMPAS.com — Perjalanan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di pesisir Betahwalang, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, untuk menghadiri acara sedekah laut sampai di tempat transit di SDN Betahwalang, Senin (29/7/2019) siang.

Kehadiran dan orasinya disambut dengan antusias oleh masyarakat dan tamu undangan yang berkerumun di depan panggung kehormatan.

"Bersyukurlah, nelayan tak perlu memberi makan rajungan. Allah SWT yang menjamin hidup hewan di laut. Jangan kufur nikmat," ujar Susi kepada warga yang hadir.

Baca juga: Saat Susi Pudjiastuti Beri Salam Perpisahan dan Pesan kepada Nelayan

Menurutnya, nelayan boleh mengambil rajungan jantan maupun yang tidak bertelur. Jika rajungan betina bertelur beserta bayi-bayi rajungan ditangkap, kemungkinan besar hewan moluska itu segera punah dari perairan Nusantara.

Indonesia harus mewaspadai alat penangkap ikan yang tak ramah lingkungan, seperti cantrang dan arat.

"Saat ini sampah plastik Indonesia jadi nomor dua sedunia. Sementara rajungan Indonesia nomor satu di dunia," ungkapnya tegas.

Baca juga: Hebohnya Warga yang Bikin Menteri Susi Pudjiastuti Tersandung

Begitu juga jika sampah dibiarkan menumpuk di laut, biota laut menjadi terancam punah sebab tidak kuat hidup di lingkungan yang tercemar.

Susi juga mengimbau agar para nelayan yang menangkap ikan jangan menjual semua, berikan nutrisi dan protein kepada keluarga.

Idealnya lauk ikan lebih banyak daripada nasinya supaya protein terserap bagi anak anak.

"Kalau ingin anak pintar, banyak makan ikan kayak Bu Susi ini lho, tiap hari minimal satu ons makan ikan," tuturnya.

Ancaman kepunahan rajungan dan ikan laten berasal dari tambak-tambak yang tidak terkontrol.

Dicurigai, ada pemilik tambak yang menggunakan obat tak ramah lingkungan. Formula yang terkandung dalam obat tersebut akan mengusir, bahkan membunuh rajungan serta ikan kecil di laut. Biasanya tujuan penggunaan obat tersebut bertujuan agar pelet yang ditebar hanya dikonsumsi oleh udang piaraan.

Acara ditutup dengan makan ikan bersama Susi. Tanpa sungkan, ia segera membaur bersama warga yang duduk lesehan sambil makan ikan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com