Terkait isu lingkungan di Danau Toba, Presiden menegaskan akan menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada.
Salah satu persoalan yang ada di Danau Toba adalah pencemaran air dari pakan ikan akibat maraknya keramba jaring apung (KJA).
"Termasuk itu akan kita selesaikan. Sudah ada expert-nya, khusus untuk urusan air yang (menyebabkan) gatal. Sudah ada. Kemudian yang kedua, masalah hutan akan kita ambil kemudian kita tanami lagi,” katanya.
Para ahli tersebut, lanjut Kepala Negara, nantinya akan melakukan kajian menyeluruh untuk mencari solusi atas persoalan lingkungan yang ada di kawasan Danau Toba.
"Nanti dilihat. Ini expert-nya kalau sudah kajiannya komplet, tapi yang jelas itu akan dicarikan solusi. Syukur enggak ditutup. Kalau ditutup ya itu memang kalau enggak ada solusi," lanjut dia.
Baca juga: Jokowi: Kalau Investor Danau Toba Enggak Mulai-mulai Juga, Ganti!
Presiden menilai, harus ada pembenahan di desa-desa adat yang ada di sekitar Danau Toba. Begitu juga pasar-pasar di lokasi wisata.
Lalu, infrastruktur seperti dermaga pelabuhan yang akan memudahkan akses wisata juga akan dibenahi.
"Termasuk dua dermaga pelabuhan akan diselesaikan semua sehingga kapalnya juga akan dibelikan lagi, ditambah. Dermaganya semua selesai, setelah itu kita akan promosikan, akan marketing secara besar-besaran Danau Toba,” ujar Presiden.
Meskipun saat ini promosi sudah dimulai, menurut Presiden, promosi secara besar-besaran akan dimulai tahun depan. Ia berharap tahun depan semua produk wisata di kawasan Danau Toba sudah selesai dikembangkan.
"Produknya ya tadi, desa adat, desa ulos, pasarnya, pasar suvenir, semuanya, jalannya siap, dermaganya siap, termasuk ini terusan Tano Ponggol selesai. Ini pekerjaan besar, dilebarkan 80 meter, sehingga nanti kapal itu bisa muter Pulau Samosir," katanya.
Baca juga: Tiga Hari Blusukan di Sekitar Danau Toba, Ini Janji Jokowi...
Warga Desa Ambarita, Kecamatan Simanindo, Sumatera Utara, Selasa (30/7/2019), tak bisa menahan kegembiraan saat Presiden Joko Widodo datang berkunjung.
Momen tersebut menjadi sejarah tersendiri karena sejak hari kemerdekaan 17 Agustus 1945, Desa Ambarita belum pernah sama sekali dikunjungi oleh seorang presiden.
"Ini yang pertama kalinya lapangan sepak bola Samosir dipijak seorang Presiden. Ini jadi sejarah," kata M Rumahorbo (70), seperti dilansir dari Antara.
Baca juga: "Ini Pertama Kalinya Lapangan Sepak Bola Samosir Dipijak Presiden..."
Sumber: KOMPAS.com (Ihsanuddin, David Oliver Purba, Rachmawati, Rachmawati, Michael Hangga Wismabrata)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.