KARAWANG, KOMPAS.com - Nelayan Karawang dilibatkan untuk membersihkan tumpahan minyak di laut Karawang akibat kebocoran minyak anjungan Lepas Pantai YYA-1 area Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ).
Sekretaris Kolompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Karawang, Sahari mengatakan, pelibatan nelayan tersebut merupakan bentuk kepedulian masyarakat.
"Kami, nelayan, ingin musibah ini cepat terselesaikan dengan baik," kata Sahari.
Sahari mengatakan, nelayan yang terlibat pembersihan tumpahan minyak di lautan diberi biaya operasional berdasarkan kesepakatan Pertamina dengan nelayan.
Baca juga: Minyak Pertamina yang Bocor Menyebar ke Sejumlah Muara Sungai Karawang
Meski terjadi insiden tumpahan minyak Petramina di laut Karawang, sebagian nelayan tetap melaut. Hanya saja, hasil tangkapan mereka cenderung menurun.
Wahyu (46), nelayan asal Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang menyebut, hasil tangkapannya turun hingga 50 persen.
"Ikan ada, tapi gak seperti biasanya. Karena harus berhati-hati menebar jaring agar tak terkena minyak," katanya.
Baca juga: Tumpahan Minyak Pertamina di Laut Karawang Bisa Rusak Terumbu Karang
VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman mengatakan, Pertamina dan pihak terkait masih menyelidiki penyebab kebocoran minyak dan gas Pertamina. Indikasi sementara menunjukkan adanya anomali tekanan pada anjungan, yang menyebabkan munculnya gelembung gas dan diikuti tumpahan oli.
"Pertamina memperkirakan perlu waktu sekitar delapan minggu sejak 25 Juli 2019 untuk menghentikan sumber gas dan oil spill (tumpahan minyak)," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.