Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tumpahan Minyak Pertamina di Laut Karawang Bisa Rusak Terumbu Karang

Kompas.com - 26/07/2019, 19:00 WIB
Farida Farhan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Forum Komunikasi Daerah Aliran Sungai Citarum (ForkadasC) khawatir kebocoran minyak di anjungan Lepas Pantai YYA-1 area Pertamina Hulu Energi North West Java (PHE ONWJ) berdampak pada kerusakan terumbu karang di laut Karawang.

Sekretaris ForkadasC Yuda Febrian Silitonga menyebut, terjadinya tumpahan minyak di sumur YYA-1 dilepas pantai Tempuran - Karawang sejauh 7 mil pada tanggal 12 Juli 2019, dikhawatirkan mencemari lingkungan di pesisir Karawang dan Bekasi.

Sebab, kata Yuda, ketika oil spill terjadi di lingkungan laut, minyak akan mengalami serangkaian perubahan, baik pelapukan ataupun peluruhan (weathering) atas sifat fisik dan kimiawi.

Adapun dampak dari limbah dalam bentuk tumpahan minyak ini, secara spesifik menunjukkan pengaruh negatif yang penting terhadap lingkungan pesisir dan perairan laut, terutama melalui kontak langsung dengan organisma perairan.

Baca juga: Polri Ikut Dalami Penyebab Minyak Tumpah di Karawang

Selain itu, saat minyak tumpah ke perairan, minyak tersebut dapat terapung, tenggelam larut, dan menguap di perairan. Terumbu karang juga akan mengalami efek letal dan subletal oleh kehadiran minyak dilaut. Komponen yang mengendap akan menutupi permukaan karang.

Hal ini menyebabkan secara langsung menyebabkan kematian, atau secara tidak langsung mengganggu proses respirasi dan fotosintesa hewan zoozenthela pada karang, hingga menyebabkan kematian dalam jumlah besar.

Lapisan minyak juga akan menutupi seluruh sistem perakaran mangrove, sehingga di mulut-mulut lenti sel akan terputus.

Minyak juga akan menutupi kulit kayu, akar penyangga, dan pnheumatophora yang berfungsi dalam pertukaran CO2 dan O2. Hal ini dapat menurunkan kadar oksigen dalam akar mangrove 1 hingga dua dalam waktu dua hari.

"Kejadian tumpahan minyak di Sumur YYA-1 harus menjadi perhatian Pertamina dan pemerintah, untuk menjaga lingkungan perairan laut Karawang - Bekasi dari pencemaran serta kerusakan yang terjadi," kata Yuda, Jumat (26/7/2019).

Baca juga: Menghitamnya Pantai di Utara Karawang hingga Penanganannya

Rekomendasi untuk Pertamina

Oleh karenanya, pihaknya merekomendasikan beberaha hal untuk dilakukan Pertamina bersama pemerintah terkait insiden tersebut.

Di antaranya memastikan tidak ada tumpahan minyak yang masih terapung atau mengendap di lingkungan perairan laut dan memastikan rehabilitasi ekosistem perairan laut yang terdampak.

"Juga tidak boleh ada hal yang ditutupi terkait kejadian tumpahan minyak di Sumur YYA-1, baik buruknya harus disampaikan ke publik agar menjadi evaluasi bersama," katanya.

Yuda mengatakan, sumur YYA-1 yang menjadi sumber tumpahan minyak memiliki jarak yang tidak terlampau jauh dari dua gugus terumbu di perairan Karawang, yakni Gugus Terumbu Ciparage dan Sendulang.

Baca juga: Tumpahan Minyak Cemari Pantai Karawang, Petani Tambak Khawatir Ikan Mabuk

 

Terumbu Karang Sendulang sendiri memiliki enam gugus terumbu, sementara Terumbu Karang Ciparage memiliki lima gugus terumbu dengan total luas 121,67 hektar.

Adapun jenis terumbu karang yang ada di Wilayah Perairan Karawang adalah gugusan karang gosong (patch reefs), yang merupakan karang yang tumbuh dari dasar laut sampai ke permukaan laut dalam kurun waktu yang lama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com