Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangkuban Parahu, Legenda Sangkuriang dan Dayang Sumbi di Gunung Purba

Kompas.com - 27/07/2019, 10:01 WIB
Rachmawati

Penulis

Ketika itu terjadi, hal paling buruk adalah masalah kecelakaan. Hal inilah yang menjadi kekhawatiran Surono terhadap erupsi mendadak Tangkuban Parahu.

"Sekarang yang bisa dipertanyakan, berapa jumlah pengelola wisata dan berapa jumlah pengunjung yang diperbolehkan," kata Surono.

Baca juga: Mensos: Tagana Diterjunkan Evakuasi Warga di Sekitar Tangkuban Parahu

"Jadi, ini rasio jumlah pengunjung atau wisatawan yang harus diperhitungkan dengan letusan yang tiba-tiba seperti hari ini," tegasnya.

Sementara itu PT Graha Rani Putra Persada selaku pengelola Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu akan tetap membuka kunjungan untuk wisatawan di akhir pekan besok meski gunung tersebut meletus.

“Besok dilihat kalau situasi normal kita buka,” kata Putra Kaban, direktur Utama PT GRPP saat dihubungi Kompas.com, Jumat (26/7/2019).

Lebih lanjut Putra Kaban menegaskan, tidak ada satu pun instansi yang bisa melarang pihaknya membuka loket kunjungan untuk wisatawan mancanegara maupun lokal.

“Enggak ada cerita, yang menentukan saya. Kalau normal ya, kita buka,” tuturnya.

Baca juga: BPBD Jabar: Abu Tangkuban Parahu Tidak Sampai ke Kota Bandung

Putra Kaban menjelaskan, sejak tahun 2012 lalu pihaknya dan PVMBG telah membuat kesepakatan. Salah satu kesepakatannya adalah PT Graha Rani Putra Persada hanya mengikuti rekomendasi PVMBG.

Sementara PT GRPP tetap memiliki kuasa untuk membuka atau menutup kunjungan Taman Wisata Alam Tangkuban Parahu.

“Mereka (PVMBG) hanya merekomendasikan, yang penting pengunjung tidak ke Kawah Ratu dan Kawah Upas karena selama ini memang tidak pernah diperbolehkan ke sana,” tuturnya.

Kalau pun loket kunjungan dibuka, lanjutnya, wisatawan masih bisa menikmati pesona alam TWA Tangkuban Parahu tanpa harus ke kawah utama.

“Di Jayagiri juga masih bisa, aman, di sana banyak hiburannya. Tapi kita lihat besok,” tandasnya.

Baca juga: Tangkuban Parahu Meletus, Surono Sebut Sudah Tidak Normal Sejak 2013

Taman Wisata Alam Tangkuban Parahu dalam rilisnya mencatat Gunung Api Tangkuban Parahu yang terbentuk dari letusan Gunung Sunda, memulai letusan pertamanya pada tahun 1829. Sementara pada tahun 1846 terjadi terupsi peningkatan kegiatan kawah dan tahun 1896 terbentuk fumarol baru di sebelah utara Kawah Badak.

Erupsi beberapa kali terjadi di Gunung Tankuban Parahu dan tercatat pada tahun 1983 awan abu membumbung setinggi 159 meter di atas Kawah ratu. Erupsi juga smepat terjadi pada tahun 2013 lalu.

Terakhir, PVMBG mencatat erupsi Gunung Tangkuban Parahu terjadi pada Jumat (26/7/2019) pukul 15.48 WIB.

SUMBER : KOMPAS.com ( Putra Prima Perdana, Resa Eka Ayu Sartika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com