Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Ledakan Balon Gas di Cianjur, Terbang 70 Km hingga Lukai 8 Warga

Kompas.com - 17/07/2019, 16:08 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Khairina

Tim Redaksi

Sekretaris Desa Wangunjaya, Tasman Kurniawan menerangkan, sebelum insiden terjadi, warga yang saat itu sedang beraktivitas melihat ada balon yang turun ke wilayah perkampungan mereka.

“Karena cukup mengundang perhatian, warga pun mengerumuninya dan coba mengambilnya satu persatu, namun tiba-tiba meledak dan melukai orang-orang yang berada dekat dengan balon itu,” tuturnya.

Soal pemicu ledakan, pihaknya mengaku tidak tahu persis, namun kuat dugaan akibat kondisi cuaca yang panas.

“Atau juga kalau saya lihat di lokasi, di dekat lokasi jatuhnya balon itu ada pagar, kemungkinan ada balon yang kena benda tajam lalu meledak sehingga memicu balon lainnya,” ucapnya.

 

4. Para korban alami luka bakar di wajah dan lengan

Delapan orang menjadi korban ledakan balon gas, dan tiga diantaranya anak-anak. Mereka rata-rata mengalami luka bakar di bagian wajah, tangan dan anggota tubuh lainnya.

Sempat dilarikan ke puskesmas terdekat, para korban saat ini telah dipulangkan namun masih harus menjalani pengobatan berkelanjutan (rawat jalan).

“Kami akan pantau perkembangannya. Mereka sudah kita jadwalkan rutin untuk pemeriksaan,” kata petugas medis Puskesmas Cugenang, Tresna ditemui Kompas.com di Poskesdes Wangunjaya, Selasa (16/7/2019).

Tresna menyebutkan, rata-rata korban mengalami luka bakar dengan kondisi kulit melepuh dan menghitam.

“Luka luar, tidak ada korban yang mengalami luka dalam. Penanganannya kita lakukan sesuai kondisi masing-masing korban,” ucapnya.

Baca juga: Ledakan di Toko Jatiwaringin Terjadi Saat Pekerja Mengisi Balon Gas

Luka bakar yang dialami para korban sendiri akibat efek ledakan dari balon yang diduga mengandung gas helium.

Seorang korban, Ratnasih (45) mengaku tak menyangka jika balon gas yang hendak diambilnya meledak dan melukai tangan kirinya.

“Tangan saya rasanya panas sekali. Untungnya tidak kena wajah, hanya ke bagian belakang telinga saja,” ucapnya.

 

5. Kedua belah pihak sepakat berdamai

Dimediasi aparat kepolisian dan perangkat desa setempat, para korban dan pihak sekolah menggelar pertemuan di aula Desa Wangunjaya, Selasa (16/07/2019).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com