Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Ledakan Balon Gas di Cianjur, Terbang 70 Km hingga Lukai 8 Warga

Kompas.com - 17/07/2019, 16:08 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Khairina

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Insiden yang terbilang langka terjadi di wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (15/7/2019) pukul 12.30 WIB.

Sebanyak 8 orang warga Kampung Tunagan, Desa Wangunjaya, Kecamatan Cugenang, Cianjur harus dilarikan ke puskesmas terdekat setelah menjadi korban ledakan balon gas.

Insiden bermula saat warga yang tinggal di kaki bukit itu mendapati balon gas yang diikat pada banner turun di wilayah perkampungan mereka.

Karena jumlahnya banyak, balon itu pun mengundang perhatian warga yang beramai-ramai mendekat untuk mengambilnya.

Baca juga: Balon Gas yang Dilepas Meledak dan Lukai 8 Warga, Ini Penjelasan SMA Karang Arum

Namun tiba-tiba balon gas tersebut meledak. Para korban mengalami luka bakar di bagian wajah, lengan dan bagian anggota tubuh lainnya.

Dari tulisan yang tertera pada banner tersebut, besar kemungkinan balon gas itu milik SMA Karang Arum Cilengkrang, sebuah sekolah swasta yang berlokasi di wilayah Kabupaten Bandung.

Kedua belah pihak telah sepakat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut secara kekeluargaan, dan pihak sekolah sendiri telah mengunjungi para korban untuk memberikan santunan.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1.Terbang sejauh 70 kilometer dari Bandung ke Cianjur

Kejadian balon gas meledak cukup mengagetkan banyak pihak terutama pihak sekolah yang melepas balon gas tersebut ke udara.

Pasalnya, jika mengukur jarak antara lokasi dilepasnya balon tersebut dengan tempat kejadian balon gas meledak jaraknya terbilang jauh.

Baca juga: Kronologi Balon Gas Meledak yang Lukai 8 Warga Cianjur

Menggunakan fasilitas google map, jarak lurus dari SMA Karang Arum dengan Kampung Tunagan, Desa Wangunjaya, Cugenang, Cianjur tercatat sekitar 70 kilometer.

“Kami benar-benar kaget mendengarnya. Soalnya dari lokasi sekolah ke sini kan jauh jaraknya,” tutur Wakasek SMP Karang Arum, Ivan Masdudin di balai Desa Wangunjaya, Selasa (16/07/2019).

Pihak sekolah sendiri mengaku pertama kali mengetahui adanya kabar tersebut (balon gas meledak) dari media sosial.

“Karena itu saya ditugaskan ke sini untuk mengonfirmasi sekaligus untuk menyelesaikan permasalahan ini,” katanya.

 

2.Balon seremonial untuk acara pembukaan MPLS

Ratusan balon gas yang meledak dan melukai warga di Kampung Tunagan, Desa Wangunjaya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (15/07/2019) siang ternyata berasal dari wilayah Kabupaten Bandung.

Informasi  ini merujuk pada banner yang mengikat balon tersebut yang bertuliskan MPLS SMA Karang Arum TP 2019-2020 Cilengkrang Bandung.

Pihak sekolah sendiri mengaku kaget dan tidak menyangka jika balon gas yang dilepasnya untuk menandai acara Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) itu  berujung petaka bagi delapan warga Cianjur.

“Sekitar jam delapan dilepasnya. Jam sepuluh informasinya sudah ada di wilayah Cianjur, dan ternyata kejadian seperti ini. Kami benar-benar tidak menyangka sama sekali,” tutur perwakilan sekolah, Ivan Masdudin.

Baca juga: Balon Gas Meledak, 8 Warga Cianjur Alami Luka Bakar

Seremonial melepas balon ke udara sendiri sebenarnya bukanlah hal baru, dan lazim dilakukan berbagai kalangan untuk menandai suatu acara.

“Namun jika berakhir seperti ini kami tidak pernah menyangka sama sekali. Kami turut prihatin kepada para korban, semoga lukanya lekas sembuh dan bisa kembali beraktivitas seperti sediakala,” katanya.

 

3.Kronologi balon gas meledak

Salahseorang korban, Royani (48) menuturkan, saat itu warga dihebohkan dengan balon gas yang turun atau mendarat di kampungnya.

Karena jumlahnya cukup banyak, balon tersebut mengundang perhatian dan warga beramai-ramai mendekat dan berniat untuk mengambilnya.

“Lagi pada diambilin itu tiba-tiba meledak. Tidak tahu penyebabnya apa,” kata Royani.

Korban pun mengalami luka serius di bagian wajah dan telapak tangannya. “Setelah meledak, ini muka saya langsung terasa panas,” ucapnya.

Eni (27), ibu korban bernama Nita Nuraeni (7) menuturkan, balon gas itu jatuh tepat di depan halaman rumahnya.

Saat kejadian ia mengaku sedang tidur dan terbangun setelah mendengar bunyi ledakan yang berasal dari ratusan balon gas tersebut.

“Bunyinya kencang sekali sampai saya terbangun. Lantas saya mendengar anak saya Nita menangis. Dilihat keluar ternyata sebagian kulit wajahnya sudah mengelupas, saya buru-buru bawa ke puskesmas,” tuturnya.

Baca juga: Dua Anggota Brimob Terluka Akibat Ledakan Balon Gas

Sekretaris Desa Wangunjaya, Tasman Kurniawan menerangkan, sebelum insiden terjadi, warga yang saat itu sedang beraktivitas melihat ada balon yang turun ke wilayah perkampungan mereka.

“Karena cukup mengundang perhatian, warga pun mengerumuninya dan coba mengambilnya satu persatu, namun tiba-tiba meledak dan melukai orang-orang yang berada dekat dengan balon itu,” tuturnya.

Soal pemicu ledakan, pihaknya mengaku tidak tahu persis, namun kuat dugaan akibat kondisi cuaca yang panas.

“Atau juga kalau saya lihat di lokasi, di dekat lokasi jatuhnya balon itu ada pagar, kemungkinan ada balon yang kena benda tajam lalu meledak sehingga memicu balon lainnya,” ucapnya.

 

4. Para korban alami luka bakar di wajah dan lengan

Delapan orang menjadi korban ledakan balon gas, dan tiga diantaranya anak-anak. Mereka rata-rata mengalami luka bakar di bagian wajah, tangan dan anggota tubuh lainnya.

Sempat dilarikan ke puskesmas terdekat, para korban saat ini telah dipulangkan namun masih harus menjalani pengobatan berkelanjutan (rawat jalan).

“Kami akan pantau perkembangannya. Mereka sudah kita jadwalkan rutin untuk pemeriksaan,” kata petugas medis Puskesmas Cugenang, Tresna ditemui Kompas.com di Poskesdes Wangunjaya, Selasa (16/7/2019).

Tresna menyebutkan, rata-rata korban mengalami luka bakar dengan kondisi kulit melepuh dan menghitam.

“Luka luar, tidak ada korban yang mengalami luka dalam. Penanganannya kita lakukan sesuai kondisi masing-masing korban,” ucapnya.

Baca juga: Ledakan di Toko Jatiwaringin Terjadi Saat Pekerja Mengisi Balon Gas

Luka bakar yang dialami para korban sendiri akibat efek ledakan dari balon yang diduga mengandung gas helium.

Seorang korban, Ratnasih (45) mengaku tak menyangka jika balon gas yang hendak diambilnya meledak dan melukai tangan kirinya.

“Tangan saya rasanya panas sekali. Untungnya tidak kena wajah, hanya ke bagian belakang telinga saja,” ucapnya.

 

5. Kedua belah pihak sepakat berdamai

Dimediasi aparat kepolisian dan perangkat desa setempat, para korban dan pihak sekolah menggelar pertemuan di aula Desa Wangunjaya, Selasa (16/07/2019).

Kendati tidak ada unsur kesengajaan dalam kejadian tersebut, pihak sekolah Karang Arum tetap bertanggungjawab atas insiden tersebut.

Kedua belah pihak pun sepakat menyelesaikan permasalahan tersebut secara musyawarah dan kekeluargaan.

“Alhamdulilah sudah clear, para korban tidak akan melakukan tuntutan dan kami akan mengover seluruh biaya pengobatan mereka. Tadi juga santunannya sudah kita berikan,” kata Ivan Masdudin.

Baca juga: Lagi Asyik Makan Bakso, Tabung Gas 3 Kg Meledak Lukai 20 Orang

Sekretaris Desa Wangunjaya, Tasman Kurniawan mengapresiasi langkah dari pihak sekolah Karang Arum yang mau bertanggungjawab atas kejadian tersebut.

“Tadi sudah dilakukan pertemuan antara pihak sekolah dan para korban. Mereka sepakat untuk menyelesaikan permasalahan ini secara musyarawah dan kekeluargaan. Pihak sekolah juga bertanggungjawab atas biaya pengobatan korban,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com