Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Guru SMP Swasta, Menangis karena Cuma Dapat 2 Siswa Baru

Kompas.com - 16/07/2019, 10:03 WIB
Rachmawati

Editor

Safiq Umam, salah satu guru di SMP PGRI 5 mengatakan jumlah siswa akan berpengaruh pada penghasilan para guru. Apalagi mereka punya keluarga.

Hampir seluruh operasional dan pengeluaran sekolah sangat bergantung pada SPP siswa.

Kalau sekolah hanya mendapat sediki siswa tentu akan berdampak serius terhadap kelangsungan proses belajar mengajar di sekolah.

Baca juga: 6 Fakta Guru Tinggal di WC Sekolah, Rumah Roboh hingga Gaji Cair 3 Bulan Sekali

Keberlangsungan pendidikan dan layanan pendidikan di SMP PGRI 5 akan dipertaruhkan dengan SPP per bulan Rp 75.000.

"Tidak tahu harus bagaiman lagi. Pemkot dan Dinas Pendidikan sebaiknya memperhatikan nasib para guru begini," ucap Safiq.

Walapun demikian, Safiq tetap memutuskan untuk mengabdikan ilmunya di dunia pendidikan. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, dia harus mengajar di beberapa sekolah lain untuk mendapatkan honor layak.

Sama dengan SMP swasta yang lain, honor para guru di pinggiran Surabaya berlaku tarif Rp 20.000 per jam. Dalam seminggu  ia memiliki minimal 4 jam mengajar dengan gaji diterima sebulan sekali.

Baca juga: Kisah Miris Guru di Banten Tinggal di WC Sekolah Bersama Suami dan 2 Anaknya

Kepala SMP Gatra Abdul Aziz Panigoro menuturkan bahwa tahun ini menjadi saat paling sulit yang harus dia hadapi.

"Tidak hanya SMP kecil seperti kami. Banyak SMP swasta besar juga kelimpungan tak dapat murid baru," Kata Aziz.

Kondisi itu tak bisa dilepaskan dari pengaruh penambahan pagu SMP negeri saat proses PPDB tengah berlangsung.

Ia mengatakan desakan demo PPDB zonasi, Dinas Pendidikan Kota Surabaya memutuskan penambahan pagu SMP negeri hingga 7.000 siswa.

Informasi yang diterima, jumlah total lulusan SD seluruh Surabaya sebanyak 46.000 siswa.

Baca juga: 15 Tahun Jadi Guru Honorer, Ini Alasan Nining Tetap Bertahan dan Tinggal di Toilet

Pagu SMP negeri mestinya 18.325, namun setelah ada gelombang demo PPDB zonasi, Dinas Pendidikan yang mengaku sudah mendapat izin pusat menambah pagu menjadi 25.233.

Kepala SMP Gatra Abdul Aziz menyampaikan bahwa kondisi sulit dan tertekannya SMP swasta itu tidak berlepas dari kebijakan dinas pendidikan Kota Surabaya yang menambah ribuan pagu SMP negeri.

Ini berdampak serius pada rekrutmen siswa baru sekolah swasta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com