Sebelumnya, Uus bersama saudaranya, berupaya agar ibunya tetap bisa berangkat haji tahun ini.
Sebab, sistem komputerisasi haji terpadu (Siskohat) menunjukkan data bahwa akan berangkat tahun 2019.
Uus mendatangi Kantor Kementrian Agama Kabupaten Pamekasan yang mengurusi haji. Pihak Kemenag, berjanji akan mengupayakan masuk ke dalam kuota tambahan pendamping jemaah haji yang sudah lanjut usia.
Namun, ditunggu sampai menjelang keberangkatan, janji itu tidak kunjung ada kejelasan.
"Ibu saya ini seperti dizalimi. Sebab, haknya dia berangkat tahun ini. Tetapi, karena kelalaian pihak pemerintah, harus ditunda pada tahun depan," ujar Uus.
Baca juga: Menabung sejak 1965, Kakek 92 Tahun dan Istri Akhirnya Berangkat Haji
Uus berharap, tahun depan ibunya masih dalam kondisi sehat. Sehingga, masih memiliki kesempatan untuk menginjakkan kakinya di tanah kelahiran Rasulullah SAW.
Sembilan tahun penantiannya untuk bisa menunaikan rukun iman yang ke-5, bisa terwujud.
Hasibah, tetangga Ina, juga berharap akan bersama-sama berangkat haji tahun depan. Hasibah, jemaah calon haji yang akan berangkat tahun depan.
Hasibah tidak menyangka jika Ina gagal berangkat tahun ini.
"Kasihan juga keberangkatannya ditunda tahun depan. Semoga saya dan dia, tahun depan bisa berangkat bersama-sama dalam keadaan sehat," ungkap Hasibah, perempuan yang masih ada hubungan keluarga dengan Ina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.