Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Napi Lapas Polewali Mandar Mengamuk, Pintu dan Kaca Dirusak

Kompas.com - 22/06/2019, 17:07 WIB
Junaedi,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com – Kericuhan terjadi di Lapas Kelas IIB Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Sabtu (22/6/2019).

Kericuhan terjadi karena para napi tidak terima dengan penerapan kebijakan baru kalapas Polewali Mandar.

Kalapas Polewali Mandar mewajibkan setiap napi beragama Islam yang menjalani pembebasan bersyarat harus bisa membaca Al-Quran.

Sejumlah warga binaan yang mengamuk sempat merusak pagar dan kaca jendela dalam lapas.

Situasi baru mulai tetang setelah puluhan polisi dari Polres Polman dikerahkan ke lokasi untuk mennenagkan situasi.

“Napi berinisial O belum bisa bebas, sebab yang bersangkutan belum bisa membaca Al-Quran. Sementara salah seorang napi berinisial R sudah dibebaskan karena yang bersangkutan dinilai sudah memenuhi syarat. Nah, inilah yang menjadi pemicu kemarahan yang diduga diprovokasi oleh oknum napi lainnya,” jelas Kepala Lapas Polman Haryoto, Sabtu.

Baca juga: Ada Motif Asmara di Balik Viral Postingan Facebook dari Dalam Lapas Malang

Haryoto mengatakan, kewajiban baca Al-Quran bagi warga binaan beragama Islam yang hendak menjalani pembebasan bersyarat tersebut diberlakukan sejak ia resmi ditugaskan sebagai kepala Lapas Polman.

Kemampuan baca Al-Quran penting agar pengetahuan tersebut menjadi bekal mereka bersosialisasi dan berbaur dengan masyarakat setelah dinyatakan bebas.

Ketegangan di Lapas Polman baru mulai mereda setelah aparat kepolisian setempat tiba dan mengamankan lokasi.

Baca juga: Sejak Masuk Lapas Sukamiskin, Setya Novanto Dirujuk 22 Kali ke RS karena Sakit

 

Petugas melakukan pendekatan secara persuasif. Warga binaan diminta agar tetap sabar dan tenang.

Para napi yang bergerombol di sekitar lapas diminta petugas kembali ke dalam bloknya masing-masing agar tidak semakin memancing suasana ketegangan.

Saat ini kondisi sudah berangsur kondusif.

Untuk mengantisipasi kericuhan susulan, puluhan aparat kepolisian masih berjaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com