PALU, KOMPAS.com – Warga Desa Bantayandi Kecamatan Luwuk Timur, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah (Sulteng) menanam pohon pisang di tengah jalan.
Aksi yang dilakukan warga desa ini sebagai bentuk protes, karena ruas jalan sepanjang kurang lebih 3 kilometer dan masuk dalam kategori jalan provinsi itu rusak parah dan tak kunjung diperbaiki sejak 2016.
Foto jalan provinsi yang berlubang dan ditanami pohon pisang oleh warga itu kemudian diviralkan melalui akun Facebook @info Luwuk
Kepala Desa Bantayan Imran Datu Adam yang dihubungi Kompas.com mengaku kondisi jalan di desanya yang rusak, sudah terjadi sejak 2016 silam.
Namun hingga kini belum ada tanda, jalan di desa mereka diperbaiki. Aksi yang dilakukan warganya ini sebagai bentuk protes, dan mereka menagih janji Gubernur Sulteng Longki Djanggola saat berkampanye di Desa Bantayan.
“Waktu itu pas kampanye pemilihan gubernur di Desa Bantayan, Pak Gub bilang kalau nanti terpilih, beliau akan selesaikan itu ruas jalan. Karena belum diperbaiki makanya warga di sini protes dan menagih janji Pak Gub,” kata Imran, Kamis (20/6/2019).
Masalahnya kalau musim penghujan, lubang jalan tertutup genangan air dan membahayakanpengguna jalan yang melintas di desa itu. Sejak ruas jalan provinsi itu rusak, tercatat sudah lima kali terjadi kecelakaan.
Terkait dengan aksi warga yang menagih janji, Gubernur Sulteng Longki Djanggola mengatakan untuk tahun ini sudah ada anggaran pemeliharaan untuk jalan tersebut.
Namun pemerliharaannya bertahap, mengingat angaran terbatas.
“Yang jelas jalan tersebut sudah diusulkan untuk menjadi jalan nasional dan mudah-mudahan tahun 2020 sudah akan ditangani oleh APBN,” kata Longki kepada Kompas.com lewat WhatsApp, Kamis.
Baca juga: Protes Jalan Rusak, Warga L2 Kukar Tanam Pohon Pisang di Jalan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.