Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Petani Madiun, Sukses Bangun Wisata Watu Rumpuk Setelah Cengkeh Musnah Diserang Virus

Kompas.com - 20/06/2019, 08:31 WIB
Muhlis Al Alawi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

Akses dari jalan provinsi ke lokasi Watu Rumpuk sepanjang 11 kilometer. Namun, jalannya masih sempit dan masih ada yang rusak.

“Kami mohon kiranya pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten untuk membangun akses jalan. Pasalnya, Watu Rumpuk jangan hanya dianggap milik warga Desa Mendak saja. Tetapi Watu Rumpuk milik Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Kalau akses jalan diperlebar dan kerusakan diperbaiki, maka bisa menjadi wisata dengan skala nasional,” ujar Purwadi.

Kepala Desa Mendak, Nur Cholifah mengatakan, pengembangan wisata Watu Rumpuk sudah diperdeskan dan pembiayaan pengembangan prioritas dari dana desa.

Baca juga: Pasca-gempa Lombok, Pelaku Wisata Pendakian Gunung Rinjani Mulai Berbenah

 

Total dana desa yang digulirkan untuk pembangunan wahana wisata alam mencapai setengah miliar rupiah lebih.

Dalam pengembangan wisatanya, kata Cholifah, pihaknya lebih mengutamakan memberdayakan petani terlebih dahulu dibandingkan investor.

“Kami tidak mau tempat ini malah menjadi milik investor. Jangan sampai nanti malah jadi milik investor,” ujar Cholifah.

Sukses kembangkan wisata

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa Kabupaten Madiun, Joko Lelono menyatakan, kesuksesan pemerintah Desa Mendak mengelola pariwisata alam pasca-komoditi cengkeh banyak musnah diserang virus menjadikan desa itu masuk empat besar dalam lomba bulan bakti gotong royong masyarakat tingkat Pemprov Jawa Timur.

“Utamanya di Mendak ada sesuatu yang luar biasa. Ibu Lurah bersama lembaga desa dan masyarakatnya mewujudkan sebuah wahana wisata hanya kurun waktu dua tahun sudah bisa besar seperti ini. Banyak kunjungan. Kondisi ini membawa dampak ekonomi luar biasa bagi masyarakat desa Mendak dan sekitarnya," ujar dia.

Untuk pengembangan wisata di Watu Rumpuk. Pemerintah membantu memperbaiki akses jalan agar pengunjung mudah menuju lokasi.

Harapannya, bisa memotivasi semangat desa yang lain untuk mengembangkan desa sesuai dengan potensi masing-masing daerah.

Bupati Madiun, Ahmad Dawami yang biasa disapa Kaji Mbing mengatakan, semangat gotong royong yang luar biasa sehingga warga Desa Mendak bisa membangun salah wisata alam yang spektakuler di Jawa Timur.

Untuk itu, pemerintah memberikan stimulus kepada Pemerintah Desa Mendak agar bisa mengembangkan secara mandiri.

“Kami memberikan pemantik kepada warga. Setelah itu, peluang ditangkap disambut dengan gotong royong sehingga bisa bersama-sama membangun wahana wisata Watu Rumpuk,” kata Kaji Mbing.

Baca juga: Pikat Wisatawan, Semarang Kembangkan Wisata Heritage Terintegrasi

Ketua Tim Penilai Lomba Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) 2019 Desa se-Jawa Timur, Rusmiyati, memuji keberhasilan pemerintah Desa Mendak memberdayakan warganya untuk membangun wisata alam.

Upaya pemberdayaan warga dengan pengembangan pariwisata dapat mempercepat pengentasan kemiskinan.

Harapannya, pengembangan wisata Desa Mendak dapat maju seperti Desa Ponggok, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, yang sukses mengelola pariwisata alam hingga beromzet Rp 12 miliar setiap tahunnya.

"Desa Ponggok dulu sangat tertinggal. Tetapi, saat ini omzetnya mencapai Rp 12 miliar setelah sukses mengelola wisata airnya," kata Rusmiyati. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com