Sri Sultan HB X menyampaikan, orang yang berkunjung ke Malioboro berasal dari mana-mana.
Pengunjung mungkin belum semuanya memiliki kesadaran menjaga kebersihan dengan membuang sampah pada tempatnya.
"Hanya mencari praktisnya, di dekatnya ada tempat sampah tetapi dibuang di tempat pohon. Sehingga pekerjaan menjadi rumit secara periodik besinya harus dibuka lalu dibersihkan," katanya.
Baca juga: Susuri Malioboro, Sri Sultan Pungut Sampah yang Dibuang Sembarangan
Sri Sultan HB X mengatakan, uji coba akan dilakukan setiap Selasa Wage atau setiap 35 hari sekali.
Setiap Selasa wage memang seluruh pedagang kaki lima di Malioboro tidak jualan. Hal itu akan membuat jalan Malioboro bisa diisi dengan seni budaya.
"Selasa Wage itu tidak sekadar kosong orang jualan tetapi bagimana juga ada performance, bahwa Yogya ini setiap hari ada aktivitas budaya," tegasnya.
Menurutnya, jika aktivitas budaya di Malioboro bisa berjalan, maka akan menjadi magnet bagi wisatawan. Dampaknya, Yogyakarta terutama Malioboro akan selalu ramai dikunjungi wisatawan.
"Kalau itu bisa jalan, ya mungkin ramainya Yogya tidak hanya weekand," ungkapnya.
Baca juga: Mulai Hari Ini, Setiap Selasa Wage Jalan Malioboro Bebas Kendaraan Bermotor
Salah satu wisatawan asal Kebumen, Ananta (43), mengatakan, sengaja datang ke Malioboro untuk berwisata bersama keluarga.
"Kemarin Sabtu malam sudah ke sini (Malioboro) tapi ramai sekali, terus hari ini ke sini lagi," ungkapnya.
Ananta mengatakan sudah mengetahui hari ini Jalan Malioboro bebas kendaraan bermotor. Dirinya mengetahui setelah membaca berita di media.
"Saya penasaran suasananya seperti apa. Pendapat saya lebih nyaman, asyik seperti ini, tidak ada kendaraan bermotor," katanya.
Sementara itu, Ananta menilai positif kegiatan setiap hari Selasa Wage tersebut.