Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasutri Bunuh Pegawai Bank Syariah Mandiri Hanya karena Uang Rp 200.000

Kompas.com - 19/06/2019, 18:56 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Pasangan suami istri DP dan NN mengaku membunuh Santi Devi Malau (26), pegawai Bank Syariah Mandiri Tapanuli Tengah, hanya karena uang Rp 200.000. 

DP mengatakan, kamar indekos Santi dan kamar yang mereka sewa berdekatan.

DP mengetuk kamar Santi dan kemudian menyampaikan niatnya untuk meminjam uang Rp 200.000 untuk pergi ke Medan. Namun, korban mengatakan hanya memiliki uang Rp 22.000 dan menawarkan untuk mengambil terlebih dulu di ATM.

"Saya curiga dia mau lari karena tidak mungkin seorang pegawai bank tidak punya uang Rp 200.000 di kantong,” ungkapnya saat konferensi pers di Mapolres Tapteng, Rabu (19/6/2019).

Baca juga: 4 Fakta Tewasnya Pegawai Bank Syariah Mandiri, Diduga Dibunuh Pasangan Suami Istri hingga Kabur ke Medan

Saat korban hendak pergi, DP langsung mencekik leher korban. Karena korban melawan dan menjerit, pelaku menyeret ke kamar mandi dan membenturkan kepalanya ke dinding kamar mandi dan kloset.

Karena korban masih meronta, akhirnya pelaku menjerat leher korban dengan tali nilon yang diambilnya dari jemuran dan semula dimaksudkan untuk mengikat istrinya.

“Saat itu korban belum meninggal walaupun sudah saya jerat lehernya. Karena saya semakin kalut, akhirnya saya bekap mulutnya dengan kain sampai dia meninggal. Sesudah itu baru saya lari,” kata pria asal Belawan, Medan itu.

Baca juga: 2 Terduga Pembunuh Pegawai Bank Syariah Mandiri Merupakan Pasangan Suami Istri

Sedangkan keterlibatan istri pelaku, NN (18), menurut polisi, karena dia turut serta membantu suaminya melakukan pembunuhan itu. Hanya saja keterangan dari pasutri ini masih berbeda, sehingga masih perlu untuk didalami.

Diberitakan sebelumnya, Santi Devi Malau, karyawati Bank Mandiri Syariah di Tapanuli Tengah ditemukan tewas di dalam kamar indekosnya di Lingkungan I Kelurahan Pandan, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapteng, Jumat (14/6/2019) pagi.

Kapolres Tapteng melalui Kasat Reskrim AKP Dodi Nainggolan mengatakan, dari hasil visum ditemukan bekas cekikan di leher serta bekas ikatan tali di pergelangan korban. Santi diduga merupakan korban pembunuhan.

"Setelah dilakukan visum, hasilnya ditemukan bekas cekikan di leher korban, ada bekas luka cakaran di wajah korban, dan di pergelangan tangan korban juga ada bekas ikatan tali," ujar Dodi kepada ANTARA, Jumat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com