Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Targetkan 5.000 UMKM Naik Kelas Tahun Ini

Kompas.com - 19/06/2019, 08:30 WIB
Reni Susanti,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com – Sebanyak 5.000 usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Jawa Barat naik kelas tahun ini.

“Tahun ini target dari Pak Gubernur (Ridwan Kamil) 5.000 UMKM naik kelas,” ujar Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Jabar, Kusmana Hartadji kepada Kompas.com, di Jalan Soekarno Hatta Bandung, Selasa (18/6/2019) malam.

Salah satu cara yang dilakukan agar UMKM naik kelas adalah dengan pendampingan. Satu pendamping memegang 13 UMKM.

Mereka akan mengidentifikasi, memberikan pendampingan dalam pelaporan keuangan, pemasaran, temu bisnis, dan lainnya.

Baca juga: Asosiasi Usulkan Kredit Pelaku UMKM Gunakan Sistem Syariah

Sebab, untuk naik kelas, para UMKM memiliki banyak tantangan, dari mulai inovasi, pasar, kesinambungan usaha, kontinuitas produk, hingga digitalisasi.

Dengan pendampingan, ia berharap, tantangan tersebut bisa ditaklukan. Ujungnya, para UMKM bisa naik kelas dengan indikator peningkatan omzet dan aset.

“Tidak ada kriteria khusus berapa kenaikan omzet dan aset. Setidaknya naik 10-20 persen,” ucap dia.

5.000 UMKM sendiri dipilih melalui seleksi. Syaratnya, UMKM yang memiliki omzet minimal Rp 100 juta per tahun bisa mendaftar.

Kemudian, pihaknya menyeleksi untuk pendampingan yang dilakukan dalam dua tahap.

Sebenarnya, sambung Kusmana, awalnya syarat minimal yang diajukan dinas adalah beromzet Rp 300 juta. Namun, yang mendaftar sedikit.

Baca juga: Pelaku UMKM Kendal Keluhkan Harga Sewa Rest Area Tol Semarang-Batang

Hingga akhirnya, panitia menurunkan syarat menjadi Rp 200 juta kemudian diturunkan lagi jadi Rp 100 juta.

“Omzet Rp 300 juta itu sudah masuk kriteria usaha kecil. Terkadang pengusaha kecil ada yang beranggapan tidak perlu lagi pendampingan,” ungkap dia.

Menurut data sensus ekonomi Badan Pusat Statistika (BPS) 2016, jumlah UMKM di Jabar non pertanian mencapai 4,6 juta. Jika digabungkan dengan petanian jumlahnya mencapai 9,1 juta.

“Dari jumlah itu, yang tergolong usaha kecil sekitar 150.000,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com